GridOto.com - Peredaran oli palsu membuat masyarakat khawatir, terlebih secara kasat mata baik dari kemasan maupun wujud oli sulit dibedakan orang awam.
Ujungnya, konsumen dituntut harus lebih jeli dan selektif lagi ketika hendak membeli oli untuk kendaraannya.
Seperti yang diungkapkan Shofwatuzzaki, Technical Manager Shell Lubricants Indonesia, kalau oli palsu sulit dibedakan dari sisi fisik.
"Oli palsu sendiri membedakannya harus dengan tes laboratorium. Dari sisi fisik, warna dan bau oli sulit sulit dibedakan antara asli atau palsu," ujarnya saat ditemui tim GridOto.com beberapa waktu lalu di Jakarta.
Lanjut ia menjelaskan, termasuk juga dari sisi harga sekarang sulit debedakan antara oli asli dan palsu.
Pasalnya, harga murah di bawah pasaran kini tidak bisa menjadi patokan lagi kalau barang tersebut palsu.
Beredar juga di pasaran baik secara offline maupun online, oli palsu yang dijual dengan harga setara atau bahkan lebih mahal dari harga pasaran oli aslinya.
Seperti yang ditemukan GridOto saat melakukan investigasi oli Shell, salah satunya terhadap oli motor Shell Advance AX5 matic 10W-30 kemasan 0,8 liter.
Baca Juga: Mengejutkan, Ini Hasil Pengecekan Shell Terhadap Oli yang Dibeli Acak Oleh Gridoto
Total ada 5 sampel yang diuji, terdiri dari 3 sampel dibeli di toko fisik atau konvensional, dan 2 sisanya dibeli di toko online atau marketplace.
Dari 5 sampel tersebut, oli Shell Advance AX5 matic 10W-30 dengan harga paling mahal justru patut diduga palsu.
Berikut ringkasan hasil pengujian lewat kemasan yang dilakukan pihak Shell pada 5 sampel AX5 Matic 10W-30:
Toko Konvensional
Sampel F dari SPBU Shell Kemanggisan Rp 45.000 (Terverifikasi)
Sampel G dari Toko AS di Bekasi Timur Rp 37.000 (Terverifikasi)
Sampel H dari Toko KJM di Depok Rp 55.000 (Patut Diduga Palsu)
Toko Online
Sampel I dari Toko CBS di Tokopedia Rp 31.500 (Patut Diduga Palsu)
Sampel J dari Toko RM di Tokopedia Rp 35.900 (Terverifikasi).
Adapun pengujian tersebut baru sebatas fisik dari kemasan, berupa teknologi khusus yang disematkan oleh Shell untuk mencegah pemalsuan.
Untuk mengetahui apakah produk oli Shell tersebut asli atau palsu secara fisik, bisa diketahui dari tutup botolnya.
Pertama adalah meneteskan sedikit air ke stiker hologram khusus yang terdapat pada tutup botol oli Shell.
"Teteskan air sedikit lalu diusap perlahan. Kalau yang asli, warnanya akan berubah ketika kena air, dan akan kembali seperti semula kalau airnya kering," jelasnya.
Selanjutnya, adalah dengan melakukan scan QR Code pada stiker yang ada di tutup botol kemasan.
Jika QR Code tersebut discan, maka akan secara otomatis diarahkan ke website Shell anti-counterfaith (ac.shell.com).
Nantinya konsumen bisa mengetahui status dari oli yang dibelinya, apakah QR code valid atau tidak, serta apakah QR code tersebut sudah pernah discan atau belum.
Hasil verifikasi dua sampel awal yakni sampel F dan G, keduanya terverifikasi asli dengan stiker hologram yang berfungsi sempurna, dan QR Code yang terverifikasi.
Kecurigaan muncul saat memverifikasi sample H yang patut diduga palsu.
"Sample H patut diduga palsu. Stiker hologramnya tidak berubah ketika dikasih air," ungkap Zaki.
Selain itu warna botolnya juga berbeda dari yang normal, dan nomor yang ada di botol berbeda ketika muncul diaplikasi setelah scan.
Begitu juga pada sampel I, Zaki menyebut patut diduga palsu karena warna hologram yang tidak cerah, stiker susah dilepas dan kode yang ditunjukan tidak benar.
Sedangkan sampel terakhir yakni sampel J, terverifikasi keasliannya.
Selanjutnya, GridOto juga akan melakukan pengujian di laboratorium terhadap 5 sampe oli yang dibeli.
Bagaimana hasilnya pengujian laboratorium, sesuai dengan hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan ahli Shell? Terus pantau GridOto.com ya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR