GridOto.com - Negara Indonesia ternyata rugi Rp 4,4 triliun per tahun.
Kerugian fantastis itu imbas dari kemacetan yang sering terjadi di gerbang tol.
Angka ini diperoleh berdasarkan kajian di dokumen feasibility study tahun 2020, dilansir dari Frequently Asked Questions (FAQ) Sistem MLFF di Jalan Tol dalam laman resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Sementara berdasarkan penelitian World Bank tahun 2019, Indonesia mengalami kerugian Rp 56 triliun akibat kemacetan, dan gerbang tol menjadi salah satu titik kemacetan tersebut.
Guna mengatasi masalah tersebut, pemerintah meluncurkan inovasi sistem transaksi jalan tol non-tunai nirsentuh nirhenti atau Multi Lane Free Flow (MLFF).
Sistem MLFF akan menggunakan teknologi Global Navigation Satelite System (GNSS) di mana akan mendeteksi pergerakan kendaraan yang melewati jalan tol menggunakan satelit.
Perlengkapan yang dibutuhkan oleh pengguna jalan adalah electronic on board unit (e-OBU) atau aplikasi dalam ponsel pintar yang digunakan untuk melakukan pendeteksian terhadap sistem MLFF.
Dalam hal ini, aplikasi akan digunakan adalah aplikasi cepat tanpa setop bernama Cantas yang bisa diunduh di Play Store maupun App Store.
Melalui aplikasi ini, pengendara yang memasuki jalan tol akan dideteksi kendaraannya oleh sistem kemudian transaksi terjadi dan saldo elektronik pengguna akan terpotong secara otomatis.
Namun demikian, sampai saat ini, (4/7/24) aplikasi Cantas masih belum tersedia di Play Store ataupun App Store.
Sementara itu, ada tujuh ruas tol yang masuk dalam pertimbangan masa transisi dari pembayaran non-tunai dengan tap kartu uang elektronik ke MLFF.
Tujuh ruas tol yang dimaksud, meliputi
Tol Bali Mandara,
Tol Balikpapan-Samarinda,
Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi),
Tol Jakarta-Cikampek (Japek),
Tol Soedijatmo,
Tol Dalam Kota Jakarta
Tol JORR 1.
"Pada tahap selanjutnya implementasi sistem MLFF akan dilakukan secara bertahap pada ruas lainnya di seluruh jalan tol di Indonesia," tulis BPJT dalam buku elektronik tersebut.
Baca Juga: Alasan Kenapa Sistem Pembayaran MLFF Tidak Realistis Diterapkan di Indonesia Tahun Ini
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR