GridOto.com - Perusahaan pembiayaan biasanya memiliki pemetaan zona merah atau wilayah dengan risiko tinggi.
Zona merah dimaksud adalah wilayah dengan tingkat wanprestasi tinggi, serta sulit ditagih karena ada oknum masyarakat tertentu yang menghalangi proses penagihan sehingga situasi menjadi tidak kondusif.
Menurut Hendry C. Wong, CEO Astra Credit Companies (ACC), ada beberapa metode yang biasanya dilakukan perusahaan pembiayaan untuk menagih kredit macet di wilayah zona merah.
Langkah pertama adalah mengedukasi konsumen sejak mereka mengajukan kredit.
"Yang seperti itu kan bisa tumbuh subur karena mereka (oknum) itu mempengaruhi konsumen," ucap Hendry di Bandung, Jumat (21/6/2024).
"Sebenarnya kalau konsumen memang sudah tidak sanggup jangan datang ke pihak ketiga, datangnya ke kami," lanjutnya.
Langkah kedua koordinasi dengan aparat setempat agar tidak terjadi konflik.
"Kami berkonsultasi dengan aparat, kami jelaskan dulu situasinya, lalu kami minta arahan bagaimana mengatasinya, kalau memang perlu ada tindakan pendampingan ya kami minta pendampingan," jelasnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa penarikan kendaraan dari konsumen wanprestasi sebenarnya dilakukan perusahaan pembiayaan sejak hari pertama keterlambatan.
Baca Juga: Jurus Astra Credit Companies Hadapi Market Otomotif yang Lesu
"Secara legal, perjanjian dengan konsumen telat 1 hari dihitungnya sudah telat, wanprestasi, tapi kan (dilihat) case by case lah, ada banyak macamnya," ucapnya lagi.
Sebagai informasi, pada kuartal pertama 2024 ACC mengalami penurunan pembiayaan sebesar 1 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Namun, dari sisi laba bersih ACC justru mengalami pertumbuhan sebesar 1 persen jika dibanding tahun lalu.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR