GridOto.com - Kijang Innova Battery Electric Vehicle (BEV) menjadi salah satu model kendaraan elektrifikasi (xEV) Toyota yang diuji coba menjadi layanan antar jemput tamu di The Stones Hotel, Bali.
Kijang Innova BEV sempat diperkenalkan ke publik melalui ajang International Motor Show (IIMS) 2022, namun tidak untuk dijual.
Adapun uji coba ini bertujuan memberikan kesempatan bagi pengunjung berkontribusi terhadap transportasi rendah emisi menuju transformasi pariwisata hijau dan berkelanjutan di Bali.
Selain Kijang Innova BEV, uji coba yang dimulai sejak Februari 2024 juga melibatkan Prius Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Yaris Cross Hybrid Electric Vehicle (HEV).
Pengunjung dapat memanfaatan layanan tersebut dengan tarif per kendaraan mulai Rp 350 ribu hingga Rp 375 ribu per perjalanan, untuk rute Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan The Stones Hotel .
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandi Julyanto, mengatakan Toyota terus berinovasi untuk menyediakan solusi yang terjangkau, ramah lingkungan, dan sesuai dengan perkembangan teknologi.
“Dengan berbagai pilihan elektrifikasi seperti BEV, PHEV, dan HEV, kami menegaskan komitmen dalam menghadirkan solusi mobilitas yang beragam dan ramah lingkungan," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Lebih lanjut Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam, menyampaikan pengembangan Innova BEV konversi sejak 2022 menjadi tonggak penting dalam menjelajahi kemungkinan dan potensi solusi mobilitas berkelanjutan.
Pada Februari 2024, uji coba kendaraan konversi Innova BEV telah mencapai 80 ribu km yang mencakup beragam jenis jalan di kawasan pulau Jawa & Bali dan berhasil mengidentifikasi masalah teknis serta penanggulangannya.
Baca Juga: Toyota Kijang Innova EV Berseliweran di Jalan, Nilai Jualnya Bikin Kaget
Saat ini TMMIN sedang meneruskan uji coba tersebut untuk mencapai jarak 100 ribu km.
Toyota percaya bahwa memahami masukan dan temuan langsung dari pemangku kepentingan termasuk konsumen sangatlah penting sebelum memperluas utilisasi kendaraan konversi ini.
Masukan tersebut menjadi landasan bagi para insinyur lokal untuk meningkatkan pengetahuan dan know-how pada teknologi BEV serta ekosistemnya yang dibutuhkan.
"Upaya ini tidak hanya memberikan nilai tambah yang penting bagi pengembangan tenaga kerja terampil, tetapi juga memberikan dorongan positif bagi pertumbuhan daya saing industri otomotif di Indonesia,” turup Bob Azam.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR