GridOto.com - Kementerian Transportasi Jepang beberapa waktu lalu mengumumkan bahwa sejumlah pabrikan otomotif memiliki masalah sertifikasi produksi kendaraan.
Masalah yang dimaksud adalah adanya ketidaksesuaian data dengan sertifikasi peraturan di Jepang.
Salah satu perusahaan yang terkena isu ini adalah Honda Motor Co.
Meski begitu, PT Honda Prospect Motor (HPM) mengatakan bahwa produk yang dijual di Indonesia tidak terpengaruh dengan isu ini.
"Bagi Honda, isu ketidak sesuaian data pada pengujian kendaraan tersebut tidak menyangkut performa keselamatan," ucap Yusak Billy, Sales & Marketing and Aftersales Director HPM saat dihubungi GridOto.com, Jumat (7/6/2024).
Selain itu, Ia mengatakan bahwa sebagian besar model yang disebutkan terdampak adalah produk untuk pasar domestik Jepang dan saat ini tidak lagi diproduksi.
"Untuk seluruh kendaraan yang terdampak dari peraturan ini, Honda telah melakukan evaluasi teknis dan pengujian kendaraan dan telah memastikan bahwa seluruhnya telah memenuhi standar peraturan yang ditentukan," kata Billy.
Oleh sebab itu, Ia menyebut konsumen tidak perlu risau dengan adanya isu skandal ini.
"Pelanggan yang saat ini menggunakan kendaraan yang terkena dampak tidak perlu melakukan tindakan apapun, dan dapat terus menggunakan kendaraannya," ungkapnya.
Baca Juga: Terlibat Skandal Uji Pengereman di Jepang, Suzuki Indonesia Bilang Begini
Sebagai informasi, sebelumnya Kementerian Transportasi Jepang mengumumkan bahwa ada 22 model Honda yang terindikasi terdampak masalah ini.
Adapun kendaraan yang terdampak terdiri dari Inspire, Fit, CR-Z, Acty, Vamos/Vamos Hobio, Step WGN/Step WGN Spada, Legend, Fit Shuttle, Insight Exclusive, CR-V, Freed, N-Box, N-One, Odyssey, N-WGN, Vezel, Grace, S660, Shuttle, NSX, dan Jade.
Untuk Freed dan Odyssey, kedua model tersebut pernah dipasarkan di Indonesia.
Sedangkan, CR-V hingga saat ini masih dijual di Tanah Air dengan harga mulai Rp 749,1 juta sampai Rp 814,4 juta on the road (OTR) DKI Jakarta.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR