GridOto.com - Mobil baru listrik Kia EV3 memiliki baterai yang berbeda secara kimiawi dari Kia EV5, jarak tempuh sama-sama jauh.
Kia baru saja meluncurkan mobil baru Kia EV3 secara global sebagai mobil listrik terkecil di EV series.
Tidak hanya sebagai mobil listrik terkecil, Kia EV3 juga disiapkan untuk menyasar pasar yang lebih massal dengan harga lebih terjangkau.
Kia bahkan membocorkan kalau Kia EV3 memiliki target penjualan global sebanyak 200.000 unit per tahun.
Nah Kia sebenarnya tidak hanya menyiapkan EV3 untuk memassalkan teknologi mobil listrik Kia.
Baca Juga: Kia EV6 Facelift Gak Hanya Tampilan Baru, Jarak Tempuhnya Makin Jauh
Ada Kia EV5 yang sudah dijual di Tiongkok, Thailand, dan nantinya Australia yang menyuguhkan teknologi mobil listrik Kia dengan harga terjangkau.
Di Thailand, Kia EV5 memiliki banderol mulai dari 1.249.000 baht atau setara dengan Rp 548,69 juta (kurs 1 baht = Rp 439,4).
Salah satu keunikan dari Kia EV3 adalah ia menjadi mobil listrik E-GMP pertama yang tersedia dengan baterai Lithium Iron Phosphate (LFP).
Baterai LFP menggunakan kimia besi dan fosfat pada katoda dan tidak mengandung unsur nikel.
Kimia baterai ini lumrah ditemukan di mobil listrik asal Tiongkok dan memiliki keuntungan berupa material yang lebih banyak tersedia.
Baca Juga: Harga Rp 1,3 Miliar, Pajak Kia EV6 GT-Line Ternyata Murah Banget!
Pada EV5, baterai LFP yang dipakai memiliki kapasitas hingga 88,1 kWh dengan klaim jarak tempuh sampai 665 kilometer sesuai New European Driving Cycle.
Bagaimana dengan EV3? Kia menyebut Kia EV3 memakai baterai Nickel Manganese Cobalt atau NCM seperti EV9 dan EV6.
Baterai bernikel untuk EV3 digarap secara kolaborasi oleh LG Chem dan menariknya bukan satu-satunya komponen LG yang ada di EV3.
Di EV3, baterai NCM yang dipakai memiliki kapasitas hingga 81,4 kWh dengan klaim jarak tempuh sampai 600 kilometer sesuai Worldwide Harmonised Light Vehicle Test Procedure (WLTP).
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR