GridOto.com - Bikin penasaran,apa yang terjadi kalau motor jenis sport ataupun bebek diisi oli mesin motor matic?
Soalnya motor jenis sport maupun bebek menggunakan jenis kopling yang berbeda dengan motor matic.
Motor sport dan bebek umumnya menggunakan kopling basah atau terendam oli mesin, sedangkan motor matic menggunakan kopling kering atau tidak terendam oli.
Oleh karena itu, penggunaan oli mesinnya pun juga berbeda.
Baca Juga: Oli Mesin Mobil Cepat Menguap, Ini Penyebab yang Perlu Diketahui
Ternyata pemakaian oli mesin motor matic di mesin motor sport punya efek samping.
"Yang pasti efek samping membuat kopling jadi mudah slip," buka Iman Malik selaku Service Advisor Yamaha Era Motor Pasar Minggu kepada GridOto.
"Soalnya oli mesin motor matic itu diciptakan lebih licin," tambahnya saat ditemui beberapa waktu yang lalu (04/24).
Kalau dipakai buat harian, tentunya membuat riding tidak nyaman.
Baca Juga: Salah Cara Pasang Filter Oli Mesin Mobil Malah Bisa Jadi Rembes
"Gejala slip kopling itu bikin mesin hanya gerung atau rpm-nya meninggi saja," kata Iman.
Namun, hal itu tidak diikuti dengan penambahan kecepatan secara signifikan seperti normalnya.
"Rasanya seperti lepas kopling telat, kira-kira seperti itu," jelas Iman saat ditemui di daerah Rawajati, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Selain slip kopling, pemakaiann oli mesin motor matic di motor sport atau bebek ternyata bikin suara mesin jadi berisik.
Baca Juga: Cocok Buat Motor Honda Jadul, AHM Oil MPX3 Dijual dengan Harga Segini
"Ketika baru dituang (oli mesin motor matic) enggak akan terasa apa-apa sama seperti normalnya," sahut Boy Budi, Head Of Service Network Area Jakarta Wahana Honda.
"Namun setelah beberapa kilometer digunakan dan saat mesin panas suara mesin berubah ngeletrek (kasar)," tutupnya.
Nah, itu tadi beberapa efek samping motor sport atau motor bebek pakai oli mesin motor matic.
Makanya gunakanlah oli mesin sesuai rekomendasi pabrikan untuk mesin motor kalian.
Baca Juga: Termasuk Oli Kental, Usia Pemakaian AHM MPX3 Cuma Bisa Sejauh Ini
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR