GridOto.com - Dongkrak tenaga mesin mobil standar salah satunya bisa dengan pasang turbo.
Tapi apakah aman pasang turbo dengan kondisi mesin mobil standar?
Modifikasi pasang turbo tanpa ubahan banyak pada sektor mesin bisa memangkas biaya dengan tetap mendapatkan peningkatan tenaga mesin mobil.
Hal ini pernah dilakukan oleh Resya Napitupulu, pemilik sekaligus tuner bengkel spesialis Speedcraft Indonesia di Jakarta Pusat dengan memasang turbo pada Honda Brio dalam kondisi mesin standar.
"Jeroan mesin tidak ada yang diubah, hanya remap dan pasang turbo dari mesin diesel Toyota 2KD beserta perangkat pendukungnya seperti intercooler, pipa intake, hingga exhaust manifold," tuturnya.
Baca Juga: Turbo Diesel Juga Perlu Diservis Berkala, Begini Caranya yang Benar
Pada kompresor turbo cukup diset dengan tekanan 0,5 bar.
Kemudian sektor mesin hanya mengganti injektor dengan debit pengabutan yang lebih besar.
Menurut Resya, tekanan diset tidak terlalu tinggi untuk tetap menjaga kekuatan blok mesin bawaan yang tidak diubah.
Serta pengabutan bahan bakar yang lebih banyak untuk mengakomodir tekanan kompresi lebih tinggi agar ruang bakar tetap rich.
"Semua tinggal diatur dari remap ECU bawaan tanpa perlu ganti ECU stand alone," jelas Resya.
Meski begitu tetap ada risiko terhadap keawetan mesin mobil.
Son Ashari, Service Manager bengkel resmi Astrido Toyota Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan menilai pada mesin naturally aspirated sudah dirancang dengan kompresi yang stabil.
Baca Juga: Turbo Flutter Ciri Khas Bunyi Mesin Turbo Tapi Punya Risiko Kerusakan
"Adanya tambahan pasokan udara yang dinamis bisa memengaruhi kekuatan blok mesin," sebut Son.
Pada mesin turbo akan ada panas tambahan dari induksi udara beserta keong turbo saat spooling.
Belum lagi proses pengapian dengan kompresi yang meningkat menghasilkan temperatur lebih tinggi.
"Piston, dinding silinder, hingga stang piston dan crankshaft ada titik lemahnya, bisa jebol kalau tidak terukur," beber Son.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR