Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Winston Delima Jaya: Ubah bodi Bus Boleh, Ini Syaratnya

Hendra - Senin, 13 Mei 2024 | 14:41 WIB
Winston Wiyanta, asal sesuai spesifikasi ubahan aman
GridOto.com
Winston Wiyanta, asal sesuai spesifikasi ubahan aman

GridOto.com- Fakta di lapangan terlihat bus PO Trans Fajar Putera yang mengalami kecelakaan di Subang, Sabtu (11/5) telah mengalami ubahan bodi.

Winston Wiyanta, Managing Director PT Delima Jaya, sebuah perusahaan karoseri di Bogor, Jawa Barat mengungkapkan ubahan karoseri tidak masalah.

"Asal sesuai dengan batas spesifikasi yang telah ditetapkan APM," jelasnya.

Sebuah sasis menurut Winston memiliki Gross Vehicle Weight (GVW) atau berat kotor kendaraan.

GVW ini merupakan berat operasional maksimum kendaraan yang dinyatakan produsen.

"Sepanjang ubahan ini masih di bawah GVW masih aman," jelas Winston.

Ia bilang saat mengubah sebuah dimensi, pihak karoseri melakukan beberapa hal.

Pertama, buat rancangan desain baru dan diajukan ke Kemenhub.

Dalam rancangan desain ini selain GVW juga dinyatakan center of gravity.

Baca Juga: Belajar dari Kecelakaan Maut Subang, Enggak Semua Sasis Bisa Gendong Bodi SHD

 

Bus tidak melakukan uji berkala
Kemenhub
Bus tidak melakukan uji berkala

"Setelah rancangan desain ini disetujui baru karoseri melakukan ubahan," jelasnya.

Setelah itu dilakukan pihak Kemenhub melakukan konfirmasi fisik apakah ubahan sesuai dengan rancangan awal.

"Baru keluar Surat Keputusan Rancang Bangun (SKRB)," ungkap Winston.

Proses selanjutnya, bus yang sudah memiliki SKRB wajib diuji tipe lagi.

"Setelah itu baru keluar SRUT, baru bus itu bisa beroperasi," papar Winston.

Jadi terkait kecelakaan di Subang menurut Winston banyak faktor.

"Selain apakah ada SKRB terus juga bagaimana maintenance bus tersebut," jelasnya.

Perawatan berkala sangat penting, meski usia sudah tua tapi kalau perawatannya baik, maka mobil dianggap laik jalan.

Perlu juga dilihat kapasitas penumpang, sebab ini akan mempengaruhi GVM.

Sebelumnya diinformasikan bus naas itu mesin dan sasis Hino AK1J.

Kurnia Lesani Adnan Direktur Utama PO San membenarkan pihaknya adalah pemilik pertama dari bus maut tersebut sebelum berganti-ganti kepemilikan.

"Betul, pemilik pertama bus ini PO SAN, lalu kami jual dan dibeli oleh Jaya Guna Hage Wonogiri untuk AKDP (antarkota dalam provinsi)," jelas Sani saat dihubungi GridOto.com, Minggu (12/5/2024).

Ia menjelaskan secara tampilan, bus tersebut pertama kali menggunakan bodi Discovery garapan karoseri Laksana.

Setelah berpindah tangan, bodi bus berubah Super High Decker (SHD) dimana bodi menjadi lebih besar dan kapasitas meningkat 

Editor : Hendra

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa