GridOto.com - Dulu tidak bisa bawa motor, Kapolsek Tambora kini penghobi Trabasan pakai KTM 250.
Komisaris Polisi Donny Agung Harvida sekarang menyukai motor trail untuk trabasan.
"Sebelum masuk Akpol saya gak bisa naik motor," kenangnya.
Menurut Kompol Donny, saat itu ia tidak dibolehkan oleh orang tua karena alasa keselamatan.
"Jadi kalau dulu di Akpol itu semua wajib belajar bawa kendaraan seperti Patroli," jelasnya.
Karena tidak bisa bawa motor, Donny belajar bawa motor di rumput.
"Naik motor bebek saja gak bisa apalagi motor kopling," kekehnya.
Menurut penuturan Donny, dari pembelajaran di Akpol saat itulah yang membuatnya bisa membawa motor pertama kali.
"Akhirnya saya bisa bawa motor itu di Akpol," ucap ayah satu anak itu.
Namun seiring berjalannya waktu ketika dinas di wilayah Jawa Barat sekitar tahun 2013, Donny belajar banyak soal motor terabasan.
"Akhirnya saya coba sekali ternyata seru banget, menurutnya olahraga ini laki-laki banget. Pakai helm apalagi pakai bodi protektor itu badan jadi terlihat besar," ucapnya.
Walaupun pada waktu itu motor masih meminjam ia pun akhirnya bertekad untuk membeli motor pakai dana sendiri.
"Saat motor masih pinjam masih rakitan akhirnya saya beli sendiri Kawasaki KLX yang tadinya standar di modif buat terabas. Saat itu pelek ganti pakai 21/18 sehingga lebih gede di depan," paparnya.
Baca Juga: Begini Cara Aman dan Nyaman Saat Naik Motor Trail Buat Trabasan
Merasa sudah mahir pakai motor trail, ia pun langsung melakukan berbagai macam modifikasi.
"Saat itu saya merasa motor KLX saya powernya kurang akhirnya saya mulai melakukan bore-up," bebernya.
Makin ke sini Donny pun makin cinta terhadap trail, bahkan pada tahun 2014 ia langsung membeli motor KTM 250.
"Alasan saya kenapa pilih KTM 250 pada saat itu adalah motor built up yang banyak diminati. Kalau sekarang harga motor KTM itu tinggi banget. Buat saya KLX 250 dan KTM 250 bedanya itu jauh banget, suspensi KTM buat saya mempunyai karakter menstabilkan motor. Bahkan ketahanan rangkanya itu sangat kuat," paparnya.
Namun sayang, di tahun 2016 ia harus meninggalkan hobi trail itu untuk melanjutkan kedinasan ke luar kota.
"Jadi pada tahun 2016 motor itu saya di Jakarta gak pernah saya sentuh lagi dan akhirnya saya simpan motor itu di rumah bokap hingga terendam banjir sampai ke bagian stang," ucapnya.
"Setelah kena banjir, anehnya motor gak pernah saya pindah tapi masih bisa nyala. Itulah kenapa saya cinta banget sama itu motor (KTM 250)," paparnya.
Meski demikian ia mengakui untuk harga spare part KTM itu tidaklah murah.
"Jadi ada beberapa part yang saya ganti itu kalau dihitung-hitung bisa buat seharga Honda BeAt lah," ucapnya.
Baca Juga: Kisah Mang Geot Spesialis Kunci Kontak Panggilan Polsek Tambora
Tak hanya itu, kecintaan terhadap modifikasi motor seakan tidak ada habisnya, ia pun kini tengah membangun Honda Win tahun 1990.
"Jadi saya mau buat Honda Win itu terlihat orisinil, sehingga saya harus mencari part yang tidak ori saya ganti dengan yang asli," ucapnya.
Selain motor, ia juga mengkoleksi mobil tua yakni Land Lover seri 2 tahun 1966 hingga berbagai macam Hot Wheels.
Profil Kapolsek Tambora
Sebelum menjadi Kapolsek Tambora, Donny Agung Harvida telah mengemban sejumlah jabatan.
Diantaranya adalah menjadi Kepala Unit IV Satuan Reserse Kriminal, Kepolisian Resor Subang, Polda Jawa Barat.
Ia juga sempat mengemban amanah sebagai Kaur Litpers Subbid Paminal Polda Metro Jaya.
Berbagai kasus pun berhasil diungkap, baru ini Polsek Tambora berhasil mengungkap tindak pidana pencurian sepeda motor (curanmor) yang meresahkan.
Dalam pengungkapan ini, puluhan sepeda motor berbagai merk berhasil diamankan petugas.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR