Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Nostalgia Suzuki Hayate, Penerus Skywave yang Lebih Garang tapi Gagal Bersinar

Dida Argadea - Kamis, 18 April 2024 | 12:30 WIB
Suzuki Hayate beredar mulai 2011 di Indonesia
Suzuki
Suzuki Hayate beredar mulai 2011 di Indonesia

GridOto.com - Sobat GridOto ada yang ingat Suzuki Hayate?

Suzuki hayate merupakan motor matic yang dirilis pada tahun 2011 sebagai penerusnya Skywave.

Makanya ia mewarisi bentuk skutik dengan dek tidak rata layaknya Skywave, tapi dengan bentuk bodi yang sedikit lebih gambot dan lebih tajam.

Lihat saja bagian fascia yang punya headlamp dengan banyak guratan.

Termasuk di bodi depannya yang juga dibuat serbalancip dan terkesan agresif.

Sementara itu kaki-kakinya juga sama dengan Skywave, yakni dengan pemakaian pelek 16 inci yang punya palang enam berbentuk huruf Y.

Pelek dengan palang bentuk begitu termasuk unik juga lho di zamannya, terlepas dari ukuran 16 inci-nya yang memang kurang familiar di Indonesia.

Bukan apa-apa, kalau bukan di toko besar dijamin agak susah cari ban ukuran 16 inci kalau sudah masanya penggantian, hehehe.

Soal mesin, Hayate juga dibekali jantung pacu yang tak beda jauh dengan Skywave.

Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Suzuki Hayate Ternyata Masih Dijual di Tahun 2021, Tapi Kok Jadi Begini Bentuknya

Tepatnya ia dibekali mesin SOHC berkapasitas 125 cc dengan pendingin udara.

Dengan karburator sebagai pengabut bahan bakarnya, mesin Hayate ini mampu menghasilkan tenaga sekitar 4,9 dk dengan torsi 9,8 Nm.

Sayangnya Suzuki Hayate terbilang gagal dalam memenuhi permintaan konsumen di Indonesia.

Padahal saat iklannya muncul di TV, Suzuki menggandeng Irfan Bachdim pemain timnas sepak bola Indonesia yang kala itu lagi kondang-kondangnya.

Tapi tetap saja, pesona Irfan Bachdim rupanya kurang berhasil mengangkat nama produknya.

Irfan Bachdim sebagai brand ambassador Suzuki Hayate
Suzuki
Irfan Bachdim sebagai brand ambassador Suzuki Hayate

Salah satu faktor yang bikin motor ini kurang diminati kala itu adalah konsumsi BBM-nya yang dianggap boros.

Apalagi bobotnya juga terbilang berat untuk ukuran matic, yakni mencapai 113 Kg.

Akhirnya pada tahun 2014 Suzuki menghentikan produksi dari Hayate di Indonesia.

Meski begitu, Suzuki Hayate boleh juga lho kalau mau dijadikan bahan koleksi.

Mengingat unitnya yang cukup jarang, dan bentuknya juga tak bisa dibilang jelek, setuju enggak?

Apalagi saat ini cukup banyak juga kan yang doyan matic-matic jadul buat direstorasi, tuh Mio karbu aja bisa jadi gorengan, apa iya Hayate kurang ganteng buat digoreng juga?

Kalau kamu gimana Sob, demen enggak sama Suzuki Hayate

Editor : Dida Argadea

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa