Gridoto.com - Tanpa harus keluar modal, kalian bisa bikin putaran slongsong gas Honda Supra X 125 menjadi lebih enteng.
Trik ini cocok diterapkan buat kalian yang merasa putaran slongsong gas Supra X 125 injeksi atau FI agak berat.
Honda Supra X 125 FI sendiri menggunakan dua buah tali atau kabel gas sebagai bawaan.
Kabel ini berfungsi untuk membuka dan menutup katup yang berada di dalam throttle body.
Baca Juga: Honda Supra X 125 Boros Bensin dan Susah Hidup, Ini Penyebabnya!
Kabel yang pertama tugasnya menarik katup butterfly di throttle body (TB), sementara yang kabel kedua bertugas untuk mendorong atau mengulur saja.
Sebenarnya, penggunaan dua kabel gas ini membuat respon buka tutup katup butterfly menjadi lebih presisi.
Namun, efeknya membuat slongsong gas terasa agak sedikit berat ketika diputar.
Rudi Kurniawan owner bengkel Rudi Motor yang ada di Kelapa Gading, Jakarta Utara punya trik simpel untuk membuat putaran slongsong gas Supra X 125 FI menjadi lebih enteng.
Baca Juga: Gagal Dapatkan Fabio Quartararo, Aprilia Masih Punya Rencana Cadangan
"Kalau mau enteng, kabel gas yang kedua bisa dicabut atau tidak dipakai," ucap Rudi Kurniawan owner Rudi Motor di bilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Jadi kalian cukup gunakan satu kabel atau tali gas saja yang menghubungkan slongsong gas dengan throttle body.
Yang dilepas adalah kabel gas kedua yang tugasnya hanya mengulur saja.
"Kabel gas kedua itu kalau dilihat, yang ukuran kabelnya lebih kecil. Itu yang dilepas dari slongsong dan throttle body," tambahnya.
Baca Juga: Upgrade CVT Honda Stylo 160, Biar Makin Enak Dipakai Harian!
Dengan melepas satu kabel gas ini, slongsong gas akan terasa lebih enteng ketika diputar.
Buka tutup katup throttle body juga tetap bisa berjalan dengan sempurna mesin hanya gunakan satu kabel saja.
"Gas masih tetap berfungsi normal karena per di katup butterfly cukup kuat untuk mengembalikan posisi gas tanpa kabel kedua," tutupnya.
Nah itu tadi cara simpel untuk membuat enteng putaran slongsong gas Supra X 125 FI.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR