GridOto.com - Para pemudik yang menggunakan motor biasanya menyiasati minimnya ruang akomodasi dengan memasang kayu atau bambu tambahan di behel motor.
Tujuannya untuk menjadi tempat dudukan bagi barang bawaan.
Tapi ternyata cara tersebut salah, baik ditinjau dari sisi safety maupun teknis.
Namun yang menjadi pertanyaan dari sejak lama cara tersebut sudah kerap digunakan, bolehkah dalam aturan?
Menanggapi hal itu, Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Pol Eddy Djunaedi pun berikan penjelasan.
Ia menjelaskan, membawa beban lebih di belakang jok motor akan membuat motor jadi hilang titik keseimbangan.
"Tentu tidak diperbolehkan, kami hanya menghimbau agar tidak berlebihan membawa barang bawaan agar tidak menggangu pengguna jalan lainnya," kata Eddy saat dihubungi GridOto.com, Selasa (19/3/2024).
"Motor tentunya jadi tidak stabil saat dikendarai. Selain itu, dengan membawa barang bawaan di belakang, maka lampu rem dan sein bisa tidak terlihat oleh pengendara motor di belakangnya," sambungnya.
Namun Eddy mengaku tidak akan melakukan penindakan apabila menemukan pemudik yang menyiasati motornya pakai tambahan bambu dibelakang, melainkan hanya memberi imbauan.
"Khusus untuk ranmor roda dua, kami tidak merekomendasikan untuk digunakan sebagai alat transportasi pada saat mudik/balik lebaran, karena spektek ranmor roda dua tidak diperuntukan untuk jalan jauh," paparnya.
Baca Juga: Akademisi Bilang Rem ABS Bisa Selamatkan Lebih dari 2.000 Nyawa Pemotor Setiap Tahun, Kok Bisa?
Ia menambahkan, dari hasil anev pada operasi sebelumnya bahwa ranmor roda dua merupakan penyumbang korban laka lantas tertinggi termasuk korban meninggal dunia.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR