GridOto.com - Berbeda dengan kendaraan penumpang, bus biasanya hanya dijual dalam bentuk sasis.
Nantinya, sasis tersebut akan dibawa oleh konsumen ke perusahaan karoseri untuk dibangun bodi, interior, instalasi kelistrikan, dan lain sebagainya.
Lantas, apakah pabrikan turut serta dalam membantu perusahaaan karoseri membangun bus hingga layak jalan?
Menjawab ini, M. Thoyib selaku Body Builder Advisor PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia (DCVI) memberikan penjelasannya.
Menurut Thoyib, pabrikan tidak membantu perusahaan karoseri dalam membangun bus di atas sasis mereka.
Pada proses tersebut, pabrikan hanya melakukan kontrol.
"Kami mamiliki sistem untuk mengawasi kinerja dari karoseri. Kalau rancang bangun, kami juga memiliki desain rancang bangun yang kami teliti, kemudian ketika proses di karoseri juga kami pantau, dan ketika produknya jadi ada testing serta pengujian," ucap Thoyib belum lama ini, di pameran GIICOMVEC 2024.
Pria yang sudah sejak 2006 bergelut di dunia bus ini menjelaskan, hal tersebut dilakukan pabrikan untuk memastikan kinerja perusahaan karoseri pada sasis mereka.
"Itu semua kami lakukan demi mencegah adanya kegagalan dalam rancang bangunnya sehingga customer tidak merugi," kata Thoyib.
Baca Juga: Tiga Karoseri yang Dipilih Juragan99 untuk Garap 30 Unit Sasis Jadi Sleeper Bus Mewah
Terkait pengawasan karoseri, DCVI memiliki divisi khusus yang diberi nama Body Builder Advisor (BBA).
Thoyib menjelaskan, divisi ini pertama kali hadir di Brazil pada 2006 dan diimplementasikan ke negara lain.
Seperti yang dijelaskan di atas, tugas dari BBA adalah mengawasi segala proses di perusahaan karoseri.
"Prinsipnya sama, kami mengawasi proses rancang bangun di karoseri, mulai dari desain, metode kerja, sampai saat produknya jadi," jelasnya.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR