GridOto.com - Mesin berkapasitas lebih besar jadi highlight TVS Callisto 125, maklum saja sebelumnya pasar Indonesia terlebih dahulu dikenalkan dengan Callisto dengan mesin 110 cc.
Dilihat dari spesifikasi resmi TVS, mesin yang digunakan Callisto 125 ternyata berbeda dibanding milik Callisto 110, karakternya justru overstroke.
Sedangkan Callisto 110 overbore, walau sama-sama mengusung konstruksi SOHC 2 katup berpendingin udara.
Mesin Callisto 125 punya kapasitas murni 124,8 cc, didapat dari ukuran bore x stroke 53,5 x 55,5 mm atau sama seperti Suzuki Shogun 125.
Namun, nyatanya walau sudah mengusung dapur pacu 125 cc, tenaga dan torsi yang dihasilkan tergolong kecil.
Berdasarkan spesifikasi, klaim tenaga maksimum hanya sebesar 8,2 dk @7.500 rpm dengan torsi maksimal 10,5 Nm @5.500 rpm.
Jadi tidak heran ketika kami tes, akselerasinya biasa saja, top speed pun tergolong rendah, bukan mengejar performa seperti halnya Honda Vario 125 atau Mio M3.
Karakter mesin Callisto 125 mirip Fazzio atau Grand Filano, mesin 125 cc yang diracik lebih untuk cari efisiensi bahan bakar, alias biar irit.
Baca Juga: TVS Indonesia Luncurkan Callisto 125, Punya Bagasi Yang Muat 2 Helm!
Menggunakan alat ukur Racebox, akselerasi dari diam ke 60 km/jam butuh waktu 7,62 detik, sedikit lebih lambat dari Fazzio yang dapat 7,4 detik.
Selanjutnya untuk menempuh jarak 0-201 meter, Callisto 125 membutuhkan waktu 13,64 detik, identik dengan Fazzio yang dapat 13,7 detik.
Sedangkan akselerasi 0-402 meter memakan waktu22,4 detik, ini juga sama persis dengan Fazzio.
Performa tadi sejalan dengan torehan top speed yang didapat, di spidometer mentok hanya 92 km/jam, sedang di Racebox yang pakai satelit mencatatkan angka 88,8 km/jam.
Setidaknya spidometernya termasuk akurat, deviasinya termasuk kecil, hanya 3,6%.
Meski tergolong pelan tapi karakter penyaluran tenaganya pas dan cukup untuk penggunaan harian.
Dari berhenti sampai sekitar 20 km/jam terasa responsif, buat stop and go di kemacetan jadi terasa lincah, ketemu tanjakan berboncengan juga enggak khawatir gagal menanjak.
Namun, pada unit yang dites di kecepatan 20 km/jam ke 30 km/jam ada rasa agak tertahan dan muncul sedikit getaran di setang.
Setelah itu penyaluran tenaga akan naik secara linear secara cepat sampai sekitar 85 km/jam, dan akan naik perlahan lagi hingga kecepatan maksimal.
Yang bikin repot adalah ketika dipakai untuk rute keluar kota, karena kecepatan maksimal hanya 92 km/jam.
Saat melewati rute yang kosong dan lurus panjang, motor jadi terasa sangat pelan. Jadi memang lebih cocok untuk mobilitas dalam kota.
Sebagai nilai plus mesin ini terbilang halus, kecuali di 20-30 km/jam tadi. Sisanya sangat minim getaran. Pantas TVS sampai enggak perlu memasang bandul setang.
TVS Indonesia menjual Callisto 125 seharga Rp 21,7 juta (OTR Jakarta) untuk yang versi basic, dan Rp 22,3 juta (OTR Jakarta) untuk versi premium, perbedaan ada pada pilihan warnanya.
Data Tes:
0-60 km/jam: 7,62 detik
0-100 km/jam: -
0-201 m: 13,64 detik
0-402 m: 22,41 detik
Top speed di spidometer: 92 km/jam
Top speed di Racebox: 88,8 km/jam
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR