GridOto.com - Seperti saudaranya yang bermesin lebih kecil, TVS Callisto 125 memiliki daya tarik berupa fitur-fitur yang sangat fungsional.
Terutama untuk kebutuhan riding harian, khususnya yang berhubungan dengan akomodasi.
Yang jadi bintang utama yaitu bagasi bawah jok dengan kapasitas super besar, diklaim mencapai 33 liter!
Dengan kapasitas sebesar itu membuat bagasi Callisto 125 jauh lebih besar dari bagasi Yamaha NMAX yang hanya 23 liter saja.
Kapasitas bagasi membengkak berkat relokasi tangki bensin dari buritan seperti di Callisto Intelligo ke bawah dek, macam Yamaha FreeGo.
Dengan kapasitas 33 liter, bagasi Callisto 125 mampu memuat 2 helm half face atau tas berisi laptop 14 inci dan berbagai barang bawaan lainnya.
Kemampuan angkut Callisto 125 lebih besar dari pesaing terdekatnya, Yamaha Grand Filano yang memiliki kapasitas bagasi 27 liter, serta Scoopy yang hanya 15,4 liter.
Serunya lagi bagian plastik alas jok yang ketika ditutup jadi sisi atas bagasi, konstruksinya dibuat fleksibel.
Baca Juga: Test Ride TVS Callisto 125, Kupas Tuntas Kelebihan dan Kekurangannya!
Jadi saat memuat helm di bagasi dengan ukuran yang yang agak besar dan saat ditutup agak mentok, jok tetap bisa ditutup dengan sedikit paksaan karena akan mendorong busa ke atas. Sebuah terobosan yang belum ada di motor lainnya.
Selanjutnya di bagian bawah setang kanan terdapat konsol yang bisa muat 2 buah botol air minum 600 ml.
Kemudian ada 2 buah gantungan barang, pertama model bisa dilipat ke dalam bodi, ada di bagian tengah bawah setang. Satu lagi model karabiner ada di bagian bawah engsel jok.
Yang juga berhubungan dengan akomodasi yaitu dek yang tergolong luas, ukurannya panjang dan lebar, sehingga buat membawa botol galon air mineral 19 liter pun bisa dengan mudah.
Selain bawa galon juga fungsional untuk dipakai membawa barang lain seperti tas ransel atau belanjaan dari pasar.
Untuk menunjang kenyamanan ketika berkendara, Callisto 125 juga dilengkapi dengan windshield di atas lampu utama, bisa mengarahkan angin biar tak langsung kena badan.
Lampu utama sudah pakai LED, sorot lampu dekat cukup lebar tapi tak terlalu tebal, saat lampu jauh dinyalakan baru lebih tebal dan tentunya tinggi.
Baca Juga: TVS Callisto 125 Resmi Dijual di Jawa Timur, Harganya Jadi Segini
Namun, sayangnya sein dan rem masih pakai bohlam halogen, tapi di depan dan belakang sudah pakai DRL LED.
Menariknya, Callisto 125 punya fitur yang sudah jarang atau bahkan tidak ada di motor modern, yaitu suara peringatan ketika lampu sein dinyalakan. Suaranya berupa "nit-nit", seperti suara anak ayam.
Dengan ini pengendara tidak akan pernah lupa mematikan setelah selesai berbelok, pengendara lain pun jadi tahu bahwa ada motor lain yang akan melintas.
Meski fitur ini fungsional, suara ini cukup bikin risih pengendara di awal pemakaian karena tidak biasa.
Zaman dulu beberapa motor juga ada suara lampu seinnya, seperti di Yamaha F1Z.
Selain lampu sein, ternyata saat side stand atau standar samping diturunkan juga ada suara peringatan.
Jadi selain mesin akan mati berkat side stand switch dan tidak bisa dinyalakan ketika standar samping masih terbuka, Callisto 125 juga akan mengeluarkan suara "niiiitttt..." panjang yang memekakkan telinga.
Dengan peringatan tersebut pengendara tak akan pernah lupa melipat standar samping dalam posisi kontak on.
Baca Juga: Mulai Rp 21 Jutaan, Skutik 125 cc Ini Banjir Fitur, Scoopy dan Fazzio Kalah?
Selain ada bunyi, di spidometer juga muncul lambang peringatan warna merah berupa gambar motor dengan standar samping terbuka.
Panel instrumen Callisto 125 paduan dari spidometer analog serta layar LCD digital untuk menampilkan info lainnya.
Layar digital dengan background light berwarna biru ini memiliki info yang cukup lengkap seperti; odometer, tripmeter a dan b, IFE (Instantaneous Fuel Economy) atau info konsumsi bensin real time, AFE (Average Fuel Economy) atau konsumsi bensin rata-rata, DTE (Distance To Emphty) atau range, info yang jarang ada di motor harga murah.
Berikutnya ada info jam dan tentunya fuelmeter, yang mana ketika sisa 1 bar dan berkedip maka juga akan muncul info trip f (fuel), juga disertai lampu peringatan bahan bakar muncul. Munculnya setiap DTE memasuki angka sisa 75 km.
Ada pula beberapa info tambahan, seperti lambang helm berkedip yang tentunya pengingat untuk menggunakan helm, lambang aki yang akan tampil saat aki tak sehat, dan ada lambang kunci untuk pengingat waktunya servis.
Di panel instrumen juga ada lampu peringatan seperti check engine, keabnormalan di motor, fitur Intelligo, lampu jauh dan tentunya lampu sein.
Ada satu lagi info yang ditampilkan, yaitu petunjuk Econometer, yang memperlihatkan gaya berkendara yang irit atau boros.
Irit ketika lampu Eco berwarna hijau menyala, dan boros saat lampu Power berwarna oranye menyala.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan TVS Callisto Intelligo, Fiturnya Bikin Skutik Jepang Gak Boleh Anggap Remeh
Untuk mengganti info yang ditampilkan ada tombol Mode di sebelah kiri, sedang untuk mereset ada tombol Set di sisi kanan. Keduanya tepat di bagian bawah spidometer.
Geser ke area setang, di kanan terdapat sakelar fitur Intelligo atau ISS di Honda dan SSS di Yamaha.
Fitur Intelligo akan mematikan mesin ketika berhenti lebih dari 5 detik, sehingga bisa lebih hemat bensin.
Yang unik saat menyalakan kembali cara kerjanya berbeda dibanding Honda dan Yamaha, tidak cuma sekadar buka gas, di Callisto 125 perlu tarik rem dan kocok gas sekali. Baru deh mesin menyala.
Mungkin terdengar ribet, tapi lebih aman khususnya jika sedang membawa anak kecil dan duduk di depan.
Karena takutnya saat sedang berhenti dan mesin mati gas dimainkan, tentu jadi nyelonong jalan.
Berikutnya di bawahnya terdapat tombol starter. Nah starternya sudah pakai ISG atau Integrated Starter Generator, seperti ACG Starter di skutik Honda dan Smart Motor Generator di Yamaha. Yaitu sistem starter senyap.
Kerennya di Callisto 125 juga sudah dilengkapi teknologi I Touch, yaitu sistem yang sekali pencet maka starter akan bekerja beberapa detik sampai mesin menyala. Seperti One Push Start milik Suzuki.
Baca Juga: Barisan Fitur TVS Callisto Intelligo Yang Bikin Jiper Skutik Jepang
Beralih ke setang kiri, terdapat sakelar lampu jauh-dekat yang sekaligus bisa untuk pass beam. Di bawahnya ada sakelar lampu sein dan klakson.
Di area kaki-kaki suspensi depan pakai tipe teleskopik sedangkan yang belakang suspensi tunggal. Istimewanya, yang belakang ada setelan pre-load 3 tingkat. Jadi bisa disesuaikan dengan bobot badan pengendara.
Ban imut yang digunakan sudah pakai jenis tubeless. Remnya depan cakram 220 mm pakai kaliper 1 piston, belakang tromol 130 mm.
Menariknya sudah dilengkapi fitur Synchronized Braking Technology (SBT), mirip CBS di skutik Honda.
Sehingga ketika tuas rem kiri ditarik, rem depan juga ikut bekerja meski tak maksimal. Karakter remnya empuk dan cukup pakem.
Tidak hanya itu, di tuas rem belakang juga ada fitur Parking Brake Lock, yang secara konstruksi sederhana tapi sangat mudah dioperasikan.
Kunci kontak Callisto 125 juga multifungsi, untuk menyalakan sistem kelistrikan, membuka jok dengan memutar ke kiri dari posisi off tanpa ditekan, kemudian untuk membua tutup tangki dengan memutar ke kanan dari posisi off dengan ditekan.
Baca Juga: Skutik Gendut Pakai Bodi Plat Besi, Tapi Tak Seperti Vespa, Ini Dia TVS Callisto Intelligo
Namun, sayangnya masih mekanis dan bahkan tak ada pengaman magnet. Tentunya jadi rawan mudah dibobol pencuri.
Dengan posisi tangki di bawah dek dan lubang pengisian di bawah setang kiri, tentu lebih memudahkan saat mengisi ulang, karena tak perlu buka jok seperti di Scoopy atau Fazzio.
Di samping kanan kontak ada power outlet model USB, sehingga bisa untuk mengisi ulang baterai smartphone selama perjalanan.
Geser ke bagian bawah motor, standar tengah yang digunakan khas skutik TVS, ada engsel di bagian tuas pengungkitnya.
Tujuannya biar tuasnya panjang sehingga ringan ketika dioperasikan, namun posisi motor enggak miring ketika pakai standar tengah.
TVS Callisto 125 mengusung mesin 124,8 cc 1 silinder dengan tenaga maksimal hanya 8,2 dk @ 7.500 rpm dan torsi maksimal 10,5 Nm @5.500 rpm.
Callisto 125 dijual seharga Rp 21,7 juta (OTR Jakarta) untuk yang versi basic, dan Rp 22,3 juta (OTR Jakarta) untuk versi premium.
Beda kedua varian hanya pada warna yang ditawarkan, versi basic ada warna Titanium Grey dan Solid White, sedang yang premium ada pilihan warna Khaki Brown dan Mustard Yellow, seperti yang dites.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR