Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Praktik ODOL pada Bus Sulit Dipantau, Kenali Modus dan Kerugiannya

Naufal Shafly - Rabu, 13 Maret 2024 | 05:27 WIB
Ilustrasi, salah satu sasis bus DCVI, Mercedes-Benz OH 1626 L yang resmi diluncurkan di GIICOMVEC 2024.
Naufal/GridOto.com
Ilustrasi, salah satu sasis bus DCVI, Mercedes-Benz OH 1626 L yang resmi diluncurkan di GIICOMVEC 2024.

GridOto.com - Praktik over dimension over loading (ODOL) kerap diidentikkan dengan truk yang membawa muatan berlebih.

Padahal, praktik ODOL ini sering terjadi juga pada kendaraan komersial lain seperti bus.

Menurut M. Thoyib, Bus Body Builder Advisor PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia (DCVI), praktik ODOL pada bus biasanya terjadi dengan penambahan jumlah kursi di luar ketentuan.

"Berdasarkan aturan yang berlaku sekarang, bus (panjang) 12 meter itu hanya boleh diisi seat maksimum 45 kursi plus satu (kursi kondektur di dekat pintu depan)," buka Thoyib di sela-sela acara GIICOMVEC 2024.

Namun, seiring berjalannya waktu customer bisa modifikasinya menjadi lebih panjang, sehingga mampu menampung jumlah kursi lebih banyak.

Modifikasi seperti ini, kata Thoyib, melanggar ketentuan mengenai rancangan Jumlah Berat yang Diperbolehkan (JBB) dan Jumlah Berat Kombinasi yang Diperbolehkan (JBKB).

Pria yang sudah menggeluti dunia body builder bus sejak 2006 ini mengatakan, DCVI sebagai pabrikan sangat sulit mengawasi praktik ODOL di lapangan.

Sebab, praktik ini biasanya dilakukan setelah bus keluar dari perusaahaan karoseri.

"Proses di karoseri itu semua sebenarnya tertib (tidak melanggar aturan ODOL). Tapi setelah unitnya jadi, setelah di customer itu ada modifikasi yang membuat unitnya jadi ODOL," pungkasnya.

Baca Juga: Kecelakaan Bus Masih Sering Terjadi, Apa Solusi Pabrikan dan MTI?

DCVI sebagai pabrikan mengaku hanya bisa memberikan edukasi persuasif, terkait bahaya ODOL pada bus.

"Kami edukasi kalau misalkan bapak melakukan ODOL ada banyak hal yang dirugikan, seperti part cepat aus, ban-nya lebih cepat habis, suspensinya cepet kena, intinya ODOL itu banyak menyebabkan gagal fungsi dan kecelakaan," tutupnya.

Editor : Hendra

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Gran Max Rebahan di Jurang 30 Meter, Efek Mata Sopir Tak Terkondisikan

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa