GridOto.com - Data Korlantas Polri, sepanjang tahun 2023 terdapat 155.000 kecelakaan dengan 66.602 kasus berasal dari motor.
Dosen Department of Civil and Environmental Engineering Universitas Indonesia Ir. Tri Tjahjono, M.Sc, Ph.D pada Focus Group Discussion (FGD) Otomotif Group menyoroti mengenai teknologi pengereman terkait kecelakaan motor.
Ia menyatakan, kecelakaan umumnya disebabkan aspek perilaku dan kinerja pengereman.
Menurutnya, teknologi terkini Anti-lock Braking System (ABS) memberikan sumbangsih terkait dengan total jumlah kecelakaan yang melibatkan sepeda motor dapat dihindari.
"ABS dapat mengurangi hingga 27% kecelakaan karena kinerja pengereman pada 2022,” kata Tri di Smesco, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (7/3/2024).
Ia menjelaskan ABS berperan untuk membantu risiko terjatuh dan jarak pengereman dapat dikurangi secara signifikan.
"Deselerasi optimal tanpa roda terkunci, dan stabilitas pengendara yang lebih terjaga,” kata Tri.
Baca Juga: Korlantas Polri Dukung Penggunaan ABS Jadi Standar Keselamatan, Ini Penjelasannya
Dalam paparannya, bahkan sekitar seperempat dari semua kecelakaan yang relevan dengan pengereman dapat diatasi jika setiap sepeda motor dilengkapi ABS.
Berbagai penelitian pun telah mengkonfirmasi bahwa ABS dapat menyelamatkan banyak jiwa.
Saat ini, beberapa negara, seperti Inggris dan Kanada, sudah mewajibkan penggunaan ABS.
Terdekat, di beberapa negara ASEAN, aplikasi ABS pada kendaraan roda dua telah diwajibkan di Thailand dan Malaysia untuk beberapa katagori kendaraan roda dua.
Namun, menurutnya dalam penerapan ini harus dipertimbangkan beberapa hal.
"Dilakukan bertahap, Begitu economic scale kuat voluntary-nya jalan. Intinya penerapan tidak membebani masyarakat terlalu berat," ucapnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR