GridOto.com - Pada dasarnya mobil matik tidak disarankan untuk terjang banjir dalam kondisi apapun.
Hanya saja adakalanya kondisi membuat pengguna mobil matik terpaksa terjang banjir.
Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic, Bintaro, Tangerang Selatan memberikan cara aman untuk mobil matik terjang banjir bila terpaksa.
"Gunakan low gear atau gigi rendah seperti D2 atau D1/L," buka Hermas.
Posisi low gear diperlukan untuk menjaga rasio gigi tertahan di gigi rendah ketika putaran mesin meningkat.
Jika mobil matik punya mode manual alias tiptronic bisa manfaatkan fitur tersebut.
Baca Juga: Jarang Ganti Oli Transmisi Matik CVT, Dampaknya Bisa Seperti Ini
Prinsip utamanya adalah tetap menjaga posisi gigi rendah sekalipun putaran mesin meningkat dan tidak berpindah gigi secara otomatis.
Saat melewati genangan banjir diusahakan menjaga putaran mesin pada 2.000 hingga 3.000 rpm.
"Mesin terlalu digeber malah bisa berbahaya karena isapan intake semakin kuat yang membuat air bisa masuk ke ruang bakar dan mengakibatkan water hammer," jelas Hermas.
Kalau ada halangan di depan terpaksa harus melambat atau berhenti, gunakan kaki kiri dengan menjaga injakan pedal gas pada kaki kanan.
Sama halnya dengan mobil manual dengan menjaga momentum putaran mesin dari pedal kopling, pada mobil matik manfaatkan pedal rem.
Namun Hermas mewanti kondisi tersebut bisa dilakukan dengan catatan air banjir tidak tinggi.
Baca Juga: Posisi Tuas Mobil Matik Di P, Perlukah Mengaktifkan Rem Parkir?
"Terlalu tinggi sampai 1 meter lebih baik putar balik, jangan diterjang," wantinya.
Begitupun dengan Son Ashari, Service Manager bengkel spesialis Astrido Toyota Fatmawati, Gandaria, Jakarta Selatan yang tidak menyarankan mobil matik terjang banjir.
"Girboks mobil matik banyak perangkat elektrik yang berpotensi rusak saat terendam air," tegas Son.
Tak luput potensi air masuk ke dalam girboks sehingga oli transmisi tercampur air.
"Oli transmisi jadi nyawa utama mekanikal girboks mobil matik, kalau tercampur air sama halnya merusak girboks karena kehilangan pelumasan dan tekanan hidraulis," beber Son.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR