Gridoto.com - Canggih, ternyata tim Ducati MotoGP pakai teknologi AI (Artificial Intelligence) untuk membantu kerja mekanik atau teknisi.
AI yang dikembangkan bersama Lenovo yang merupakan salah satu sponsor utama di tim pabrikan Ducati, bertugas untuk membaca segala data dari motor.
"Persaingan akan ketat, namun kami bersemangat untuk terus bekerja sama dengan tim dan menyediakan layanan inovatif untuk meningkatkan kinerja," ucap Luca Rossi, Presiden Intelligent Devices Group.
Dari penuturan pihak Ducati, setiap akhir pekan tidak kurang dari 100 GB data diambil dari delapan Desmosidici GP yang ada di atas lintasan.
Baca Juga: Honda Mulai Tebar Teaser Next Skutik Retro, Beneran Scoopy 160?
Data sebanyak itu adalah data yang direkam oleh sekitar 50 sensor yang terpasang di masing-masing motor.
Nah, AI yang dikembangkan ini akan mengubah data menjadi informasi yang berharga bagi teknisi maupun pembalap.
Jadi data yang sudah diubah menjadi informasi nantinya akan dibandingkan dengan sensasi yang dirasakan pembalap, sehingga masukan ke teknisi menjadi lebih lengkap.
Bukan cuma itu, pada tahun ini Lenovo juga akan membawa robot self driving untuk memetakan kondisi terbaru dari lintasan.
Baca Juga: Kok Tarikan Motor Terasa Enteng Setelah Dicuci? Ini Pendapat Ahli
Jadi robot yang dilengkapi dengan sensor inersia dan optik ini akan berkeliling sirkuit sebelum segala sesi dimulai.
Hal ini dilakukan agar tim mendapatkan salinan digital yang sedekat mungkin dengan kenyataan.
Kabarnya robot ini bisa merekam data sampai 200 GB dengan total 2,6 juta titik data per detik (255 MB/s) melalui sensor LiDAR (Light Detection And Ranging).
Menurut pihak Lenovo, nantinya data yang direkam ini tidak cuma diolah oleh teknisi yang ada di sirkuit.
Tetapi juga di Remote Garage yang memungkinkan teknisi mengerjakan informasi di pabrik secara real time dan berkolaborasi dengan grup teknisi yang hadir di sirkuit untuk mendapatkan pengaturan terbaik.
Wah, jadi semakin canggih saja ya cara kerja para teknisi di tim balap MotoGP.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR