GridOto.com - Debat Cawapres pada Minggu (21/1) menyuguhkan satu pembahasan yang terkait dengan otomotif.
Pembahasan tersebut bermula dari pertanyaan salah satu Cawapres yang menyinggung soal Lithium Ferrophosphate (LFP).
Buat yang belum tahu, Lithium Ferrophosphate atau Lithium Iron Phosphate (LiFePO4) merupakan salah satu jenis katoda baterai yang populer untuk mobil listrik.
Salah satu faktor popularitas baterai LFP adalah bahan baku yang lebih banyak dan murah serta lebih aman dari kejadian thermal runaway.
Terkait popularitas, apa saja mobil listrik baterai LFP yang sudah dijual di Indonesia?
Baca Juga: Dibahas di Debat Cawapres, Apa Sih Baterai LFP Buat Mobil Listrik?
Mulai dari segmen terbawah Mini EV, Wuling Air ev dan Seres E1 kompak memakai baterai jenis LFP.
Air ev mendapatkan baterai berkapasitas 17,3 kWh untuk varian Standard Range dan 26,7 kWh untuk varian Long Range.
Sementara Seres E1 mendapatkan baterai LFP yang lebih kecil yaitu 13,8 kWh untuk B-Type dan 16,8 kWh untuk L-Type.
Tidak hanya segmen terbawah, segmen Compact EV juga didominasi oleh mobil listrik baterai LFP.
Yup, Citroen e-C3, Neta V, dan Wuling Binguo EV sama-sama menggunakan baterai yang memiliki katoda lithium, besi, dan fosfat.
Baca Juga: BYD sudah Duluan, Kapan Mobil Listrik GWM Ora 03 Dijual di Indonesia?
Baterai LFP juga banyak ditemukan di segmen Small EV yang diisi oleh MG4 EV dan BYD Dolphin.
Tapi untuk kelas Small SUV EV, cuma BYD Atto 3 dan Chery Omoda E5 yang memakai baterai LFP.
Di segmen paling atas, ada BYD Seal yang memakai baterai LFP di antara rival-rivalnya yang memakai baterai NCM.
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR