GridOto.com - Mantan bos tim Repsol Honda, Livio Suppo, mengungkapkan awal mula keterpurukan Honda di MotoGP hingga menjadi seperti sekarang ini.
Livio Suppo mengungkap bahwa legenda MotoGP, Dani Pedrosa, sudah memperingatkan Honda sejak ia masih membela tim tersebut sampai MotoGP 2018 silam.
Seharusnya seluruh insinyur Honda segera sadar saat itu, namun sayang sekali peringatan Dani Pedrosa tersebut tidak digubris.
Suppo yang sebelumnya menjadi bos tim Ducati, merasa perannya sebagai manajer juga tidak bisa terlalu dalam soal urusan teknis khususnya dalam pengembangan motor.
Para insinyur Jepang memiliki kewenangan sendiri dalam pengembangan motor, yang sampai saat dirinya mundur pada akhir 2017, masih menjadi motor juara di tangan Marc Marquez.
Kala itu Dani Pedrosa sudah bilang bahwa motor Honda semakin sulit dikendalikan dan berbahaya, hal sama juga dikatakan oleh Cal Crutchlow yang saat itu membela tim LCR.
"Cal Crutchlow sangat tidak nyaman dengan motornya. Dani juga protes, tidak secara publik tapi di pertemuan teknis, motornya terasa semakin sulit dikendarai," kata Suppo, dilansir GridOto.com dari Todocircuito.
Dalam pertemuan teknis, para pembalap sering membahas itu dan membuat situasi memanas.
Baca Juga: Masih Ingat? MotoGP Pernah Kekurangan Peserta Sampai Superbike Ikutan
Namun pada akhirnya tidak ada yang didengar, karena motor yang sulit dikendalikan itu dapat ditaklukkan oleh talenta Marquez yang memang luar biasa.
"Bakat Marc sangat membantu menutup masalah Honda. Mungkin itu satu kesalahan saat itu. Honda tidak mau mendengar pembalap lain seperti Cal dan Dani," sambungnya.
"Mereka tidak memperhatikan dengan seksama soal hasil pembalap lain, mereka hanya fokus Marc menang, menang dan menang. Itu mungkin kesalahan terbesar," jelasnya.
Saat Marquez cedera, Honda pun kehilangan arah karena mereka selama ini terus mengandalkan juara dunia delapan kali tersebut.
"Saat mereka sadar, yang mana itu bersama insiden Marc, itu sudah terlambat," lanjut pria yang juga menjadi manajer Suzuki sampai 2022 lalu tersebut.
Suppo juga kaget saat Honda tidak berusaha mempertahankan Dani Pedrosa untuk menjadi test rider.
Padahal seperti yang diketahuinya, Dani Pedrosa sangat paham dalam pengembangan motor dan terbukti di KTM.
"Aku sangat kaget ketika aku tahu Honda tak menawarinya atau tidak menemukan solusi untuk membawa Dani menjadi test rider. Padahal semua tahu Dani punya sensitivitas luar biasa," tuntasnya.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Todocircuito.com |
KOMENTAR