GridOto.com - Cara derek Toyota Kijang Innova Hybrid jangan salah, ini dampaknya.
Beredar di media sosial foto Toyota Kijang Innova Zenix Q Hybrid CVT TSS sedang diderek petugas.
Toyota Kijang Innova Zenix Q Hybrid CVT TSS berkelir hitam ini diderek pakai truk tipe pengangkat roda dengan cara diangkat bagian belakangnya dan roda depannya menyentuh aspal.
Padahal Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid yang berpenggerak roda depan (Front Wheel Drive, FWD) tidak boleh diderek dengan cara seperti itu lho.
"Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid ini berpenggerak roda depan jadi roda depan harus terangkat dari tanah dan enggak boleh berputar," jelas Didi Ahadi, selaku Dealer Technical Support Department Head PT Toyota-Astra Motor (TAM).
Cara menderek Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid yang benar sudah dijelaskan di buku panduan pemilik mobil (Owner's Manual) di halaman 339.
Kalau pakai derek truk tipe pengangkat roda, maka yang diangkat adalah bagian depan Toyota Kijang Innova Zenix.
Mobil bisa diderek dengan mengangkat bagian belakang dengan syarat roda depan mesti dikasih dolly (alat semacam roda kecil untuk menyangga roda mobil yang diderek).
Nah, bila Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid diderek dengan roda depan menyentuh aspal bisa menimbulkan risiko kerusakan.
"Ada potensi kerusakan yang bisa terjadi akibat salah cara menderek mobil hybrid seperti di Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid," lanjut Didi.
Baca Juga: Jangan Asal Derek, Cek Dulu Sistem Penggerak Mobilnya Apa Bro
Yup, di buku panduan pemilik mobil ini juga sudah diingatkan soal risiko kerusakan yang bisa terjadi bila proses derek dilakukan dengan roda depan menyentuh aspal.
Di sana ditulis jika kendaraan diderek dengan roda depan menyentuh tanah, sistem penggerak dan bagian terkait mungkin rusak.
"Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid itu berpenggerak roda depan atau FWD, kalau dipaksa diderek dengan roda depan masih menyentuh tanah maka komponen transaxle bisa rusak karena di situ terdapat Motor Generator 2," tambahnya.
Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid ini transmisi e-CVT alias Electronic Continuously Variable Transmission.
"e-CVT ini menggunakan dua buah motor listrik atau Motor Generator, yaitu MG1 dan MG2 untuk menggerakkan roda mobil," terang Didi.
Baca Juga: Mobil Kena Derek Angkat Bagian Belakang, Dijamin Tidak Rusak? Ini Kata Dishub
Mesin bensin dan kedua Motor Generator ini (MG1 dan MG2) dihubungkan oleh satu set sistem gigi planet (Planetary Gear System) yang biasa disebut Power Split Device.
Kedua Motor Generator ini enggak cuma mengatur kecepatan gigi planet, tapi juga sejumlah fungsi lain.
MG1 yang berukuran lebih kecil dan menempel pada mesin bensin berguna buat menghidupkan mesin (starter), mengisi listrik baterai traksi.
MG2 yang ukurannya lebih besar juga enggak cuma berfungsi sebagai motor penggerak utama roda mobil, tapi juga membantu menyediakan torsi tambahan saat akselerasi, melaksanakan tugas pengereman energi regeneratif (regenerative braking), dan menjalankan mobil saat mode EV (Electric Vehicle).
Kedua motor generator ini yang mengontrol kecepatan dari sistem gigi planet dan rasio gigi terbaik berdasar input dari beragam parameter/sensor yang membaca kondisi jalan, injakan pedal gas, putaran mesin, dan kecepatan mobil.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR