GridOto.com - Permasalahan performa motor Yamaha YZR-M1 di MotoGP selama dua musim belakangan mengubah karakter Fabio Quartararo.
Fabio Quartararo yang dulunya ceria dan mudah tertawa, kini justru mudah sekali marah-marah gara-gara hal kecil sekalipun.
El Diablo bahkan kini sampai harus mencari pelatih mental, untuk menjaganya dari amarah tidak jelas yang disadarinya telah mengganggu mentalnya.
"Aku sangat mudah marah dalam semua hal, makanya itu aku bekerja dengan pelatih mental dan itu membantuku di kehidupan, juga saat berurusan dengan mekanik," kata El Diablo, dilansir GridOto.com dari Motosan.es.
"Aku tak pernah kekurangan rasa hormat kepada orang lain, dan benar bahwa meninggikan suaranmu kepada orang lain tak membantumu memahami sesuatu," ujarnya.
Quartararo pun kini sadar bahwa situasinya sudah berbeda, dan komplain saja tidak menyelesaikan masalahnya.
Marah-marah malah membuatnya semakin tidak fokus, karena ia akan lebih banyak menyalahkan orang saja daripada mencari akar masalahnya.
"Sangat penting memahami apa yang tidak berhasil. Tidak cukup hanya mengeluh, karena setiap orang yang bekerja dengan motornya tidak tahu di mana mereka meletakkan tangannya," ungkapnya.
"Jadi sangat penting memahami kelemahan kami, entah di tikungan, pengereman atau daya cengkeramnya. Ini adalah pelajaran yang kupelajari dan membuatku bisa terus fokus. Bersikap positif dalam situasi genting," imbuh El Diablo.
Baca Juga: Bos Aprilia Bilang MotoGP Kurang Seru Gara-gara Ducati, Sekarang Ketambahan Marc Marquez
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Motosan.es |
KOMENTAR