GridOto.com - Salah satu hal yang jadi perhatian calon konsumen saat membeli mobil listrik adalah jarak tempuh.
Karena tidak seperti mobil dengan mesin pembakaran dalam atau hybrid yang tinggal isi bahan bakar, mobil listrik perlu waktu lebih lama untuk mengisi daya baterai.
Semakin jauh jarak tempuhnya, tentu akan makin menenangkan saat perjalanan.
Dan ini dia mobil-mobil yang punya jarak tempuh di atas 350 km sekali pengisian daya.
Baca Juga: Mengenal Charging Port Mobil Listrik, Indonesia Mengadopsi Mana?
Hyundai sebagai pelopor mobil listrik di Indonesia punya beragam mobil listrik.
Yang cukup populer tentu saja Hyundai Ioniq 5. Mobil listrik dengan tipe Prime Standar Range, berdasarkan siklus Worldwide Harmonised Light Vehicles Test Procedure (WLTP) bisa melaju sejauh 384 km dengan baterai kapasitas 53 kWh.
Sedangkan Ioniq 5 versi Prime Long Range bisa berjalan sejauh 481 km dengan baterai yang lebih besar yaitu 72,6 kWh.
Ada juga dari Morris Garage, merek Inggris yang diakuisisi oleh pabrikan asal Tiongkok ini punya MG ZS EV. b
Berdasarkan siklus New European Driving Cycle (NEDC) bisa berjalan sejauh 403 km dengan baterai sebesar 50,3 kWh.
Atau ada juga MG 4 EV yang bisa berjalan sejauh 425 km dengan baterainya yang punya kapasitas 51 kWh.
Terbaru, Wuling Binguo EV yang punya kapasitas baterai hanya 37,9 kWh bisa berjalan sejauh 410 km berdasarkan China Light-Duty Vehicle Test Cycle (CLTC).
Pabrikan asal China seperti Chery juga tengah menyiapkan mobil barunya untuk dijual ke pasar di awal 2024.
Berdasarkan spesifikasi, dengan baterai kapasitas 61 kWh, Chery Omoda E5 yang secara tampilan mirip dengan Omoda 5 ini bisa berjalan sejauh 430 km berdasarkan siklus Worldwide harmonized Light vehicles Test Cycles (WLTC).
Tapi yang juga perlu diingat, dari semua mobil listrik di atas rata-rata menggunakan metode Driving Cycle Test WLTP, WLTC, NEDC yang berbasis pada pengujian di Eropa.
Sementara Wuling Binguo EV masih menggunakan CLTC yang angkanya di sesuaikan dengan pengujian di Tiongkok dan cenderung lebih tinggi hasilnya dibanding pengujian dengan metode lain.
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR