Ogah Kehilangan Marco Bezzecchi, Kok VR46 Rela Lepas Luca Marini?

GridOto.com - VR46 Racing Team sempat ogah melepas Marco Bezzecchi ke tim Pramac Racing, tapi kenapa Luca Marini dilepas begitu saja ke Repsol Honda di MotoGP 2024?

Fakta tersebut tentu sangat menggelitik, sehingga banyak yang bertanya soal sikap VR46 Racing Team yang sangat berbeda saat menangani situasi Marco Bezzecchi dan Luca Marini.

Tentunya tim milik Valentino Rossi ini punya alasan yang membuat mereka tidak berusaha mempertahankan Luca Marini, sementara Marco Bezzecchi justru sebaliknya.

Alasan tersebut diungkap langsung oleh Direktur VR46 sekaligus sahabat karib The Doctor, Alessio Salucci atau yang akrab disapa 'Uccio'.

Baca Juga: Honda Berikan Garansi Buat Motor Listrik EM1 e: dan EM1 e: Plus, Intip Rinciannya

"Sejak proyek MotoGP kami lahir, Valentino dan aku saling berkata bahwa tujuan kami adalah membawa pembalap akademi ke tim pabrikan," kata Uccio, dilansir GridOto.com dari GPOne.

"Jadi aku bahagia untuk Luca, karena kami selalu konsisten dengan proyek kami," jelas pria asal Italia ini.

Alasan utamanya adalah karena Bezzecchi hanya akan pindah ke tim satelit lain, bukan ke tim pabrikan.

Jadi iming-iming motor terbaru Ducati pun rasanya kurang begitu sepadan bagi VR46 dan Bezzecchi untuk berpisah.

Sedangkan Marini benar-benar bisa dikatakan naik level, karena ia akan bergabung dengan tim utama bahkan tim besar, meski mereka sedang mengalami fase sulit.

Baca Juga: Bocor Tanggal Launching Tim Gresini Racing, Lokasinya di Indonesia?

"Kami berusaha mempertahankan Bezzecchi dengan kami karena ia hanya akan pindah ke tim satelit lainnya, tapi Luca berbeda," lanjutnya.

"Terlepas dari masalah saat bulan November lalu, aku bahagia. Ia bergabung dengan HRC dan aku tak bisa selain bahagia," tegasnya.

Uccio mengungkap bahwa Bezzecchi lebih suka lingkungan yang membuatnya nyaman, daripada mengambil risiko pindah ke Pramac.

"Jujur saja, ya dan aku mungkin akan menyesal melepas Bezzecchi, meskipun aku sebenarnya bahagia melihatnya karena Pramac adalah tim yang menjadi juara dan mendapat motor baru," ujarnya.

"Setelah berbicara dengan Marco, karena aku sudah kenal ia sejak kecil, kulihat keinginannya bertahan dengan kami. Menurutku ia mengambil keputusan tepat, dari hati, dan bekerja di grup kami lebih menguntungkan daripada sekadar motor pabrikan," imbuh Uccio.