GridOto.com - Salah satu kesuksesan Ducati di MotoGP saat ini adalah transparansi data motor antar pembalapnya, berbeda sekali dengan era Valentino Rossi dan Repsol Honda dua dekade silam.
Jika sekarang Ducati membagikan seluruh data motor untuk semua pembalapnya, dulu di Honda hanya Valentino Rossi yang boleh melihat data pembalap Honda lainnya.
Sedangkan pembalap Honda lainnya tidak diperbolehkan melihat data The Doctor, yang saat itu sedang dominan dengan motor buas buatan HRC.
Hal itu diungkap oleh Juan Martinez, salah satu komentator DAZN yang dulunya bekerja sebagai mekanik di tim Repsol Honda.
Ia pernah bekerja bersama Mick Doohan, Alex Criville dan Valentino Rossi di tim Repsol Honda, dan juga di garasi Sete Gibernau yang pernah menjadi rival berat The Doctor.
Menurut Martinez, situasi Ducati sekarang relatif jauh lebih baik dan fair dibanding dominasi Honda dua dekade silam.
"Mari lihat, situasi sekarang jauh lebih baik dibanding masa lalu," kata Martinez, dilansir GridOto.com dari Motosan.es.
"Di masa lalu, ketika ada pertarungan antara Sete dan Valentino, kejadiannya bisa menjadi Valentino bisa melihat data kami tapi kami tak bisa melihat datanya,
Saat itu pembalap tim pabrikan jauh lebih diuntungkan dibandingkan era Ducati sekarang, di mana semua pembalapnya dibiarkan menang.
Baca Juga: Galak di Tes Pramusim Doang, Aprilia Ngaku Gagal Penuhi Target di MotoGP 2023
"Situasi sekarang lebih seimbang. Memang benar, jika melihat kesetaraan dalam kejuaraan, sekarang bagaimana peran detail kecil, dan bayangan kecil untuk menentukan balapan kan?," ujarnya.
Namun menurut Martinez, di sisi lain ada keburukan ketika pembalap terlalu bebas melihat data pembalap lain seperti sistem Ducati sekarang.
Seharusnya ada sedikit batasan yang sebaiknya menguntungkan pembalap, yang sejak awal mampu kompetitif di akhir pekan.
Misalnya ada tim dan pembalap tim satelit yang tampil bagus, maka datanya akan mudah ditiru dan itu menguntungkan pembalap lain.
Padahal ia dan timnya sudah bekerja keras untuk bisa kompetitif, namun datanya dengan mudah ditiru pembalap tim lain.
"Kupikir seharusnya lebih ketat saat akhir pekan, setiap komputer hanya memperlihatkan datanya doang. Karena jika tidak, maka tim kecil tidak terlindungi," sambungnya.
"Dan pekerjaanmu serta caramu untuk menjadi pembeda adalah yang kau lakukan dalam waktu tertentu saja. Bagaimana pun seharusnya dibatasi," tegasnya.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Motosan.es,DAZN |
KOMENTAR