Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Begini Bahayanya Isi Tekanan Angin Ban Enggak Sesuai Ukuran Pabrik

Angga Raditya - Senin, 11 Desember 2023 | 20:00 WIB
Ilustrasi. Tekanan angin ban tidak sesuai ukuran pabrik bisa membahayakan keselamatan berkendara.
bridgestonetires.com.ph
Ilustrasi. Tekanan angin ban tidak sesuai ukuran pabrik bisa membahayakan keselamatan berkendara.

GridOto.com - Begini bahayanya isi tekanan angin ban enggak sesuai ukuran pabrik.

Mengisi tekanan angin ban tidak sesuai ukuran bisa membahayakan keselamatan berkendara.

Karena tekanan angin ban tidak sesuai ukuran direkomendasikan bisa berakibat langsung ke traksi dan daya tahan karet ban.

"Kelebihan tekanan angin ban tidak bagus, kekurangan tekanan angin juga enggak bagus," ujar Surya Dharma, Sales & Marketing Manager PT ElangPerdana Tyres, produsen ban lokal merek Accelera.

ILUSTRASI. Gambaran Tekanan Angin Ban Mobil Terhadap Area Kontak Tapak Ban
Uniroyal
ILUSTRASI. Gambaran Tekanan Angin Ban Mobil Terhadap Area Kontak Tapak Ban

Baca Juga: Berapa Sih Tekanan Angin Maksimal yang Bisa Diisi Ke Ban Mobil?

Menurut Surya, kelebihan tekanan angin ban dapat membuat handling mobil jadi berkurang.

"Karena ketika ban kelebihan tekanan angin, maka ban yang menapak cenderung di bagian tengah saja," tutur Surya.

Sehingga area ban yang kontak dengan permukaan jalan lebih sedikit, sehingga mengurangi daya cengkeram apalagi saat kecepatan tinggi.

"Selain itu bantingan mobil jadi lebih keras karena tekanan ban tinggi," tambah Surya.

Contohnya ukuran tekanan angin direkomendasikan 32-33 Psi, namun diisi hingga 44 atau 45 Psi.

Ban pecah pada mobil bisa diakibatkan dari tekanan angin kurang.
kompas.com
Ban pecah pada mobil bisa diakibatkan dari tekanan angin kurang.

Baca Juga: 3 Penyebab Umum Ban Mobil Bocor Halus, Coba Periksa Bagian Ini 

Sedangkan jika kekurangan tekanan angin, "Bisa bikin ban mobil pecah sewaktu-waktu," timpal Johan dari gerai reparasi ban Tripanca Tire Service, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Penyebabnya karena ban mobil kurang angin membuat dinding ban ikut menapak dan membuat stress rangka kawat baja di dalamnya.

"Karena kawatnya stres, lama-lama bisa putus dan menyobek karet dinding ban sehingga ban jadi pecah," wanti Johan.

Selain itu, kekurangan tekanan angin ban juga membuat akselerasi mobil lebih berat sehingga konsumsi bahan bakar lebih boros.

Editor : Dwi Wahyu R.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa