GridOto.com - Sebagai Perusahaan Otobus (PO) yang terjun di segmen premium, Juragan99 Trans banyak menggunakan sasis Mercedes-Benz pada armada mereka.
Bahkan, PO Juragan99 Trans juga baru saja menanda tangani kerja sama pembelian 30 unit sasis Mercedes-Benz OH 1626, pada Selasa (5/12/2023).
Secara total, Gilang Widya Pramana selaku Founder J99 Corp mengatakan saat ini PO asal Malang, Jawa Timur, tersebut telah memiliki 41 unit bus yang menggunakan sasis Mercedes-Benz.
Lantas, apa alasan PO Juragan99 Trans banyak menggunakan sasis Mercy di armada mereka?
Menurut Gilang, hal tersebut didasari oleh demand masyarakat yang cenderung lebih menyukai sasis Mercy di kelas premium.
"Di Indonesia itu lebih populer penumpang tanya 'ini sasisnya apa? Mercy atau bukan?' jadi rata-rata orang itu taunya Mercy yang paling bagus," ucap suami Shandy Purnamasari ini saat diskusi dengan media, Selasa (5/12/2023).
Namun, secara pribadi ia mengakui bahwa ada beberapa sasis premium lainnya yang secara kualitas juga sangat baik seperti Scania dan Volvo.
"Tapi permintaan pasar di kami itu lebih Mercy, karena mungkin Mercy lebih punya nama, merek Jerman, kemudian lebih empuk karena suspensi udara, dan mesinnya sudah menerapkan standar Euro4 yang lebih efisien dan rendah karbon," tukasnya.
Lebih lanjut, Gilang mengatakan PO miliknya juga menggunakan sasis premium lainnya seperti Volvo B11R dan Scania K140IB.
Baca Juga: Tiga Karoseri yang Dipilih Juragan99 untuk Garap 30 Unit Sasis Jadi Sleeper Bus Mewah
"Untuk divisi AKAP kami punya tiga jenis sasis yang kami gunakan. Pertama Mercedes Benz OH 1626, kemudian ada Scania K140IB, dan Volvo B11R," ucapnya.
Untuk Scania dan Volvo, keduanya merupakan sasis berjenis tronton yang dipadukan dengan bodi double decker.
"Jadi memang kami ingin memberikan experience yang baru, yang berkesan, dan tentunya nanti bisa diceritakan ke semua orang, bahwa naik bus juragan 99 Trans itu merupakan alternatif bagi orang-orang yang sebelumnya naik pesawat atau naik kereta," tutupnya.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR