GridOto.com - Kalau bicara Honda Jazz, rasanya mobil ini layak kalau kita sebut sebagai salah satu yang legend di Indonesia.
Selain karena eksistensinya yang memang sudah berakhir, popularitas Jazz juga amat tinggi, siapa sih yang enggak kenal?
Generasi Jazz resmi dihentikan produksinya pada Desember tahun 2020, yang artinya umur Jazz selama beredar di Indonesia sudah 17 tahun lamanya.
Selama mengaspal di Indonesia Sobat GridOto ingat enggak, kalau Jazz pernah diterpa kasus aneh yang kerap bikin pemiliknya kesal?
Kasus atau fenomena tersebut ialah kerap hilangnya titik pada huruf 'j' di emblemnya Honda Jazz generasi pertama alias Jazz GD3.
Salah satu ceritanya datang dari pemilik Honda Jazz berkelir hitam keluaran 2005 bernama Stephanus.
"Ngeselin banget tuh, katanya sih dijual laku Rp 20 ribu," kata dia seperti dikutip dari Tabloid OTOMOTIF edisi 29:XV1 2005.
Wajar saja ia kesal, soalnya menurut pengakuan dia saat itu ia belum lama menerima unit Jazz tipe i-DSI alias masih baru.
Baca Juga: Mobil Bekas Honda Jazz 2004, Segini Harga Karet Support Sokbreker
Cerita lain juga dibagikan oleh Henry Ardian, yang memilih untuk menyopot sendiri emblem Jazz miliknya secara keseluruhan.
Menurut dia, jika yang hilang titik di huruf j-nya saja toh tidak mungkin bisa diganti dengan beli secara eceran.
Artinya ia harus beli satu set semblemnya yang saat itu harganya mencapai Rp 132 ribu, makanya mending diamanin saja dengan dicopot.
Yang makin bikin kesel, kasus hilangnya titik di emblem Jazz ini akhirnya cuma mengarah ke aktivitas iseng saja lho.
Ayen, bos Sinar Jaya Motor, toko onderdil Honda di Pasar Cipete, Jakarta Selatan, juga mengamini hal itu.
Menurut Ayen, beberapa konsumen memberi tahu kalau titik emblem Jazz hasil cungkilan itu pada dibikin jadi cincin.
Para pelakunya banyak mengira titik itu mengandung berlian, yang tentu saja enggak bener ini mah.
Saat isu berlian itu beredar, kelakuan maling-maling titik emblem ini makin bikin dongkol para pemilik hatchback Honda.
Masih menurut Ayen, ada pemilik Jazz yang sampai melepas emblemnya untuk direkatkan lagi ke bodi pakai lem besi atau perekat lain yang lebih kuat.
Harapannya tentu saja biar emblem lebih aman dari tangan iseng para maling.
Memang aman sih, emblem enggak bergeming meski sudah coba dicongkel, tapi yang terjadi selanjutnya malah makin bikin ngelus dada.
"Pernah ada Jazz dari luar kota, titiknya sih enggak hilang. Tapi di sekitar emblemnya ada baret-baret. Mungkin si maling gagal mencopot titik itu, terus malah jadi bikin baret di bodi Jazz targetnya," ujar Ayen.
Jadi gimana, apakah Sobat Gridoto ada yang pernah punya pengalaman serupa dengan emblem Jazz generasi awal ini?
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR