GridOto.com - Busi merupakan komponen pengapian yang berfungsi mengahasilkan pembakaran di ruang bakar.
Busi yang baik harus bisa membuat ledakan di ruang bakar sehingga menghasilkan tenaga.
Masa pakai busi biasanya ditentukan dari elektroda busi itu sendiri.
Sebagai contoh busi dengan bahan nikel idealnya dipakai sampai 25.000 km.
Akan tetapi, masa pakai busi mobil ternyata bisa lho lebih rendah alias jadi cepat ganti baru.
Baca Juga: Beli Mobil Bekas Suzuki Ertiga 2018, Ternyata Segini Harga Businya
"Ada beberapa penyebab busi mobil jadi cepat ganti baru karena mati," ucap Diko Oktaviano, Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia produsen busi NGK.
"Busi yang mati bisa disebabkan dari campuran bahan bakar dan udara yang tidak ideal atau terlalu basah," bebernya.
Campuran bahan bakar dan udara yang tidak ideal yakni 14,7:1 akan membuat elektroda busi tertutup kerak karbon.
Penyebab campuran bahan bakar dan udara tidak ideal bisa karena injektor atau sensor oksigen (O2) yang rusak.
Injektor yang rusak akan menyebabkan bahan bakar yang disemprotkan berlebihan.
Baca Juga: Perawatan Mobil Bekas Nissan Evalia 2015, Segini Harga Businya
"Bahan bakar yang disemprotkan berlebihan akan membuat busi jadi cepat mati," ucap Andy dari bengkel Honda Clinic di Pondok Kopi, Jakarta Timur.
"Begitu juga dengan sensor oksigan atau O2 yang rusak, bacaan sensor jadi enggak akurat," bebernya.
Bacaan sensor yang enggak akurat akan memberikan input data ke ECU menjadi salah.
Alhasil bensin yang disemprotkan injektor berlebihan dan busi jadi mati.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR