GridOto.com - Dorna Sports, FIM, IRTA dan MSMA resmi menyepakati aturan konsesi MotoGP 2024, yang dibuat untuk membantu Honda dan Yamaha.
Namun jangan salah paham, karena tidak hanya Honda dan Yamaha saja yang diuntungkan adanya hak konsesi MotoGP 2024 tersebut.
Daftar aturan dalam konsesi MotoGP ini juga berbeda, dengan yang sempat diterima Suzuki, KTM dan Aprilia beberapa musim silam.
Informasi penting pertama, penerapan konsesi ini akan diterapkan dalam dua jendela atau periode berbeda.
Baca Juga: Keren Nih! Alex Rins Pamer Livery Motor Yamaha YZR-M1 Buat Tes MotoGP Valencia
Gelombang pertama akan diberlakukan sejak seri pertama hingga seri terakhir dalam satu musim kompetisi.
Kemudian gelombang kedua berlaku sejak event pertama setelah penutupan tes musim panas, hingga event terakhir sebelum penutupan tes musim panas musim selanjutnya.
Ada empat tingkatan atau grade dalam konsesi ini, yakni A, B, C dan D dengan tingkatan keuntungan berbeda.
Semua itu berlaku dalam masing-masing jendela atau periode konsesi, dengan beberapa variasi aturan konsesi masing-masing tingkatan.
Baca Juga: Diusir dari MotoGP, CryptoData RNF Aprilia Seret Dorna Sports ke Meja Hijau
Misalnya dari jumlah hari tes, pembalap yang boleh tes, jumlah wildcard, jumlah mesin, spesifikasi mesin, upgrade aerodinamika dan jumlah ban dalam tes.
Melihat klasemen pabrikan 2023, Ducati (700 poin dan 96 persen poin) masuk dalam kategori A.
KTM dengan 373 poin dan 51 persen poin, serta Aprilia dengan 326 poin dan 45 persen poin masuk dalam kategori C.
Sementara Yamaha (196 poin, 27 persen) dan Honda (185 poin, 25 persen), masuk dalam kategori D.
Detail ketentuannya sebagai berikut:
Bisa dilihat bahwa Ducati mendapatkan banyak kerugian atas pemberlakuan aturan konsesi ini.
Mereka kehilangan jatah wildcard, hanya diperkenankan memakai 170 ban untuk tes, dan hanya boleh tes bersama pembalap tes saja.
Sedangkan Honda dan Yamaha mendapat 260 ban, boleh tes dengan pembalap manapun termasuk rider utamanya, boleh tes di trek manapun dan tidak terbatas jumlahnya, dengan 6 wildcard semusim, juga tidak ada aturan pembekuan mesin.
Jika ada konstruktor yang naik atau turun kategori dalam satu jendela ke jendela konsesi berikutnya, maka berlaku beberapa aturan berikut pada 2024:
- Pengurangan atau penambahan jumlah ban untuk tes, sesuai dengan kategori mana yang dimasuki pada jendela berikutnya.
- Tes privat bisa dengan atau tidak dengan pembalap yang dikontrak.
- Tes di trek GP manapun atau dengan tiga trek yang dinominasikan oleh pabrikan untuk sisa musim.
- Pengurangan atau penambahan wildcard, itu termasuk pembatalan jatah wildcard meski sudah disepakati sebelumnya.
- Pengurangan dan penambahan spesifikasi aerodinamika.
- Misalnya jika turun dari C ke D, maka jatah mesin akan ditambah, speknya akan dibebaskan, dan peningkatan aerodinamika lebih lagi akan diperbolehkan jika sebelumnya pernah ditolak.
Sedangkan untuk 2025 (musim selanjutnya) berlaku:
- Jika pabrikan pindah kategori dari D ke C, maka jatah mesin dikurangi, atau dengan pembekuan mesin, kecuali pabrikan tersebut kembali ke kategodi D saat akhir musim.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
KOMENTAR