Nikmat Buat Off-Road, Begini Posisi Berkendara dan Handling Honda CRF250L

GridOto.com - Sebagai motor trail tulen Honda CRF250L memiliki riding position dan handling yang mendukung berkendara di medan off-road.

Motor seharga Rp 79,9 juta (OTR DKI Jakarta) ini punya jok menjulang tinggi! Mencapai 893 mm! atau lebih tinggi dari CRF250 Rally yang hanya 885 mm.

Walau tinggi di CRF250L kaki lebih nyaman berkat tangki bensinnya yang ramping, kalau di CRF Rally dengan tangki lebih lebar, kaki jadi lebih membuka.

Enaknya ketika duduk di joknya otomatis suspensi langsung amblas sehingga kaki dapat menapak.

Dimensi jok yang ramping juga membuat kaki tidak mengangkang, sehinnga buat test rider kami dengan postur 173 cm dengan bobot 65 kg, kedua kaki bersepatu boots hampir dapat menapak dengan sempurna, hanya area tumit yang masih mengambang.

Saat dipakai berkendara posisinya juga khas motor trail, setangnya lebar saat diraih tapi dekat dengan jok. Mudah dikendalikan meski di jalan rusak.

Jok CRF250L datar sehingga memudahkan pengendara untuk maju dan mundur sesuai kondisi jalan, misalnya ketika ditanjakan badan bisa maju dan mundur saat bertemu turunan.

Aant/Otomotif

Jok Honda CRF250L mendatar memanjang mudah untuk berganti posisi saat di medan off-road

Redaman suspensi juga jempolan, empuk banget! Sok belakang saat menghajar polisi tidur hampir tidak terasa, jalan apapun berasa mulus.

Baca Juga: Test Ride Honda CRF250L 2023, Bukan Sekedar CRF Rally Telanjang!

Sedangkan suspensi depan ada sedikit berasa dorongan ke atas di setang.

Karakter suspensinya sangat cocok dipakai blusukan ke daerah yang jalanannya masih rusak.

Kami juga memboyong motor ini ke area Hambalang, Bogor, Jawa Barat untuk mencoba keandalannya.

Walau kondisi jalan yang dilewati hancur, rider tetap merasa nyaman karena benturan dapat diredam secara maksimal.

Aant/Otomotif

Suspensi belakang Honda CRF250L karakternya sangat empuk

Grip ban juga masih mumpuni meski bukan yang buat off-road berat.

Jok CRF250L yang cukup tebal dan empuk nyaman diduduki, berkendara dengan durasi sekitar 1 jam belum terasa rasa pedas pantat.

Karena ban yang dipakai sebenarnya lebih cocok buat off-road, ketika dipakai di jalan aspal mulus ada kekurangan. Grip ban terasa kurang mantap, ada lendutan dari profilnya.

Tekanan ban juga terbilang rendah, hanya 22 psi untuk depan dan belakang ketika diapkai sendirian.

Baca Juga: Rasakan Riding Position Skutik Roda Tiga Piaggio MP3 300 HPE Sport

Saat menikung kencang terasa mengayun berkat karakter suspensi yang sangat empuk.

Satu lagi catatannya jika dipakai harian di jalan yang ramai, susah lincah selap-selip karena setangnya sangat lebar.

Rizky/GridOto

Dipakai di jalan aspal mulus grip ban Honda CRF250L terasa kurang mantap, ada lendutan dari profilnya

Kalau dipakai di jalan yang tidak begitu padat, karakter motornya sangat lincah, ringan dan nurut.

Bobot yang terbilang ringan, hanya 140 kg, juga punya andil. Bobotnya lebih ringan 12 kg dari CRF250 Rally yang mencapai 152 kg.

CRF250L tidak kalah lincah dibanding trail 150 cc paling berat yakni Yamaha WR 155R dengan bobot 134 kg.

Dengan bobot tidak terlalu jauh, Honda CRF250L dibekali mesin 1 silinder 249,6 cc DOCH 4 katup berpendingin cairan dengan klaim tenaga maksimum sebesar 25,7 dk @8.500 rpm dan torsi 23,1 Nm di @6.500 rpm.

Baca Juga: Jajal Riding Position & Handling Pan America, Enak Buat Jalan Jauh!