"Nah itu kan tebel ya, kita gak pernah tahu kan resiko yang akan terjadi di jalanan seperti apa. Misalnya saja ban pecah," terang pria yang kerap disapa Bowo ini.
"Kalau sewaktu-waktu pecah, tinggi mobil otomatis pincang di sisi ban yang pecah. Itu bisa bikin kita kesulitan kontrol atas kemudi, jadi tentu membahayakan," ungkapnya menambahkan.
Baca Juga: Minat Mobil Bekas Toyota Alphard 2.4 G 2013, Ini Harga Ban Barunya
Situasi ini bisa disimulasikan pada pelek dengan diameter lebih besar.
Maka ratio kepincangan tinggi mobil akibat ban pecah tidak terlalu berbeda jauh dengan sisi lainnya.
"Seandainya ban pecah di jalan dan peleknya juga sudah tinggi atau ringnya besar, itu akan membantu sekali," terang Bowo.
"Karena jarak ketimpangannya itu jadi tidak sebesar kalau menggunakan pelek standard sehingga relatif lebih bisa dikontrol meskipun tetap sulit," ucapnya menandaskan.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR