GridOto.com – Beberapa waktu lalu, Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengajak media dari Indonesia untuk berkunjung ke pabrik Isuzu Fujisawa Plant yang berlokasi di Fujisawa-Shi, Kanagawa, Jepang.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Media Trip Isuzu to Japan Mobility Show (JMS) 2023.
Banyak fakta menarik yang terungkap dalam kunjungan tersebut. Salah satunya adalah fakta bahwa pabrik tersebut didirikan lebih dari 100 tahun yang lalu, tepatnya pada 1916.
Oleh sebab itu, Isuzu Fujisawa Plant bisa dibilang menjadi salah satu pabrik tertua Isuzu. Pabrik ini berperan penting bagi Isuzu Global untuk memproduksi dan memasarkan produk ke lebih dari 150 negara dan mencapai pangsa pasar nomor satu di 45 negara pada 2021.
Baca Juga: Sukses Pecahkan Rekor Penjualan, Begini Sepak Terjang Isuzu Indonesia
Luas pabrik tersebut mencapai lebih dari 100 hektare dan didukung 8.719 tenaga kerja. Tak heran, pabrik ini menjadi salah satu pusat produksi kendaraan Isuzu dengan berbagai tipe, mulai dari light, medium, hingga heavy-duty truck.
Produk legendaris Isuzu juga diketahui dirancang di pabrik ini, seperti Wolseley Model A9 yang merupakan produk pertama Isuzu yang diproduksi dalam negeri, serta Wolseley Model DA4 dan DA6 yang populer pada masanya.
Seluruh produk warisan tersebut terpampang di Museum Isuzu yang disebut Plaza Isuzu. Lokasinya masih di satu kawasan dengan Fujisawa Plant.
Selain menjadi pusat produksi, Isuzu Fujisawa Plant juga menjadi pusat pengembangan model-model baru Isuzu yang dilengkapi dengan fasilitas Research and Development (R&D) yang lengkap.
Baca Juga: Grebek Museum Isuzu Plaza, Ketemu Truk Wolseley Tertua di Jepang
Hal impresif dari Isuzu Fujisawa Plant tak berhenti di sana. Meski merupakan pabrik tertua, Isuzu Fujisawa Plant rupanya sudah menerapkan teknologi mutakhir berbasis robotik dalam proses produksinya.
Penggunaan teknologi robotik bertujuan untuk meminimalisasi cacat produksi atau defect, sehingga menjamin kualitas produk yang dihasilkan dari pabrik Isuzu Fujisawa Plant sekaligus membuat proses produksi lebih efisien.
Sebut saja saat proses welding, yang mana 97 persen pengerjaannya dilakukan oleh robot. Namun, untuk memastikan kualitas produk, proses pengerjaan tetap diawasi oleh sumber daya manusia (SDM) yang terampil, seperti saat proses final assembly dan inspection.
Setiap pekerja Isuzu menjunjung budaya kerja Isuzu Monozukuri (IM). Melalui budaya tersebut, setiap pekerja memiliki mindset bahwa dalam proses produksi, tidak ada satupun langkah atau tindakan yang berisiko menghasilkan defect.
Baca Juga: Terungkap Bocoran Truk Masa Depan Isuzu di Japan Mobility Show 2023
Sebagai informasi, Isuzu Fujisawa Plant mencatat produksi sebanyak 300.000 unit sepanjang 2022. Tahun ini, jumlahnya diperkirakan akan meningkat menjadi 314.000 unit. Total angka produksi tersebut mencakup 2.500 tipe kendaraan yang diproduksi.
Selain Fujisawa Plant, Isuzu juga memiliki pabrik yang memiliki tugas khusus membuat mesin, spareparts, atau komponen pengganti, yaitu Tochigi Plant. Seluruh pabrik Isuzu di dunia dikomandoi oleh kantor pusat Isuzu di Yokohama-shi, Kanagawa.
Transfer pengetahuan dan teknologi ke Indonesia
Pengetahuan dan kecanggihan manufaktur di Isuzu Fujisawa Plant rupanya telah ditransfer secara bertahap ke pabrik-pabrik Isuzu di Indonesia.
Setidaknya, sejak 2012, IAMI konsisten mengirim karyawan pilihan setiap tahun untuk belajar di Isuzu Fujisawa Plant, termasuk dalam hal keahlian, pengetahuan tentang teknologi manufaktur, hingga budaya kerja atau human capital.
Tak hanya membuka wawasan baru, pengalaman belajar di Isuzu Fujisawa juga mengubah pola pikir dan etos kerja. Hal itu diakui oleh Erwin Sinaga, salah satu peserta dalam program On the Job Training (OJT) Isuzu Indonesia di Jepang pada 2013.
Baca Juga: Nostalgia Isuzu Panther Facelift, Begini Ubahan Sang Rajanya Diesel
Erwin memaparkan, dirinya mengikuti program OJT selama enam bulan di Jepang. Pada satu bulan pertama, ia belajar bahasa dan budaya Jepang.
Kemudian, Erwin juga mengikuti training Isuzu Monozukuri selama dua minggu. Training tersebut mempelajari seputar standar proses manufaktur dan manajemen perusahaan. Lalu, ia mulai bekerja saat memasuki bulan kedua hingga keenam.
“Pengalaman yang paling saya suka, saya belajar bagaimana kejujuran dijunjung tinggi, bahkan terhadap diri sendiri. Kalau kita tidak mampu kerja, ya harus kita utarakan, sehingga jadi kebiasaan yang baik dan membuat ketertiban,” cerita Erwin melalui keterangan tertulis yang diterima GridOto, Selasa (24/10/2023).
Erwin, yang kini bertugas sebagai officer di Departemen Planning Control Delivery (PCD) Isuzu Indonesia, juga menceritakan pengalamannya ketika pertama kali melihat teknologi robot yang diterapkan di Isuzu Fujisawa Plant.
Baca Juga: Isuzu Tampilkan Kontes Puluhan Truk Modifikasi di GIIAS 2023
“Bahkan, di lini painting semuanya sudah (menggunakan) robot. Di benak saya saat itu, kok bisa kendaraan niaga, namun teknologi dan fitur-fiturnya sudah seperti kendaraan penumpang,” imbuhnya.
Erwin pun memaparkan, saat ini pabrik Isuzu tempat ia bekerja yang berlokasi di Karawang sudah menerapkan standar Isuzu Global. Hal ini salah satunya terinspirasi dari sistem manajemen Isuzu Fujisawa Plant.
“Sistem kerja di Isuzu Fujisawa Plant sudah lebih tertata. Manajemen produksi untuk satu tahun ke depan juga sudah direncanakan matang. Mau bikin apa, sudah ketahuan,” ungkap Erwin.
Pengalaman serupa juga diungkapkan oleh Siswanto, salah satu karyawan IAMI yang telah mengikuti OJT di Jepang selama lima bulan dan akan ditugaskan bekerja di Isuzu Fujisawa Plant selama satu tahun ke depan.
Menurut Siswanto, training yang dia ikuti menjadi tantangan sekaligus motivasi untuk terbuka terhadap wawasan baru, termasuk bahasa dan budaya kerja.
“Bahasa itu menjadi tantangan yang cukup tinggi di sini. Meski begitu, setelah kami kembali di Indonesia nanti, kami pasti akan membawa inovasi dan leadership yang terinspirasi dari apa yang kami dapatkan di sini,” kata Siswanto.
Siswanto juga mengatakan, budaya kerja yang baik, seperti IM, membuatnya termotivasi untuk memberikan teladan melalui contoh-contoh faktual bagi karyawan Isuzu Indonesia.
“Berbekal dari penugasan di Fujisawa Plant, (kami dapat) memberikan improvement, dan masih banyak yang bisa kita kembangkan. Mulai dari teknologi manufaktur, manajemen, dan yang terpenting adalah etos kerja jujur,” kata Siswanto.
Editor | : | Yussy Maulia |
KOMENTAR