Tak hanya membuka wawasan baru, pengalaman belajar di Isuzu Fujisawa juga mengubah pola pikir dan etos kerja. Hal itu diakui oleh Erwin Sinaga, salah satu peserta dalam program On the Job Training (OJT) Isuzu Indonesia di Jepang pada 2013.
Baca Juga: Nostalgia Isuzu Panther Facelift, Begini Ubahan Sang Rajanya Diesel
Erwin memaparkan, dirinya mengikuti program OJT selama enam bulan di Jepang. Pada satu bulan pertama, ia belajar bahasa dan budaya Jepang.
Kemudian, Erwin juga mengikuti training Isuzu Monozukuri selama dua minggu. Training tersebut mempelajari seputar standar proses manufaktur dan manajemen perusahaan. Lalu, ia mulai bekerja saat memasuki bulan kedua hingga keenam.
“Pengalaman yang paling saya suka, saya belajar bagaimana kejujuran dijunjung tinggi, bahkan terhadap diri sendiri. Kalau kita tidak mampu kerja, ya harus kita utarakan, sehingga jadi kebiasaan yang baik dan membuat ketertiban,” cerita Erwin melalui keterangan tertulis yang diterima GridOto, Selasa (24/10/2023).
Erwin, yang kini bertugas sebagai officer di Departemen Planning Control Delivery (PCD) Isuzu Indonesia, juga menceritakan pengalamannya ketika pertama kali melihat teknologi robot yang diterapkan di Isuzu Fujisawa Plant.
Baca Juga: Isuzu Tampilkan Kontes Puluhan Truk Modifikasi di GIIAS 2023
“Bahkan, di lini painting semuanya sudah (menggunakan) robot. Di benak saya saat itu, kok bisa kendaraan niaga, namun teknologi dan fitur-fiturnya sudah seperti kendaraan penumpang,” imbuhnya.
Erwin pun memaparkan, saat ini pabrik Isuzu tempat ia bekerja yang berlokasi di Karawang sudah menerapkan standar Isuzu Global. Hal ini salah satunya terinspirasi dari sistem manajemen Isuzu Fujisawa Plant.
“Sistem kerja di Isuzu Fujisawa Plant sudah lebih tertata. Manajemen produksi untuk satu tahun ke depan juga sudah direncanakan matang. Mau bikin apa, sudah ketahuan,” ungkap Erwin.
Pengalaman serupa juga diungkapkan oleh Siswanto, salah satu karyawan IAMI yang telah mengikuti OJT di Jepang selama lima bulan dan akan ditugaskan bekerja di Isuzu Fujisawa Plant selama satu tahun ke depan.
Menurut Siswanto, training yang dia ikuti menjadi tantangan sekaligus motivasi untuk terbuka terhadap wawasan baru, termasuk bahasa dan budaya kerja.
“Bahasa itu menjadi tantangan yang cukup tinggi di sini. Meski begitu, setelah kami kembali di Indonesia nanti, kami pasti akan membawa inovasi dan leadership yang terinspirasi dari apa yang kami dapatkan di sini,” kata Siswanto.
Siswanto juga mengatakan, budaya kerja yang baik, seperti IM, membuatnya termotivasi untuk memberikan teladan melalui contoh-contoh faktual bagi karyawan Isuzu Indonesia.
“Berbekal dari penugasan di Fujisawa Plant, (kami dapat) memberikan improvement, dan masih banyak yang bisa kita kembangkan. Mulai dari teknologi manufaktur, manajemen, dan yang terpenting adalah etos kerja jujur,” kata Siswanto.
Editor | : | Yussy Maulia |
KOMENTAR