GridOto.com - Jangan sepelekan bahaya overheat pada mesin mobil.
Tidak hanya berdampak pada internal mesin, oli mesin juga bisa terpengaruh akibat terjadinya overheat.
Agus, pemilik toko oli dan radiator coolant 46 Hardware, Kebon Jeruk, Jakarta Barat mengungkapkan jika mesin pernah terjadi overheat sebenarnya oli mesin sudah rusak.
"Selain pelumasan oli mesin punya fungsi proteksi komponen terhadap panas yang dihasilkan dari friksi," ungkap Agus.
Baca Juga: Jangan Panik Knalpot Mobil Keluar Asap Putih, Ini Sumber Masalahnya
Di samping itu oli mesin punya molekul yang bisa menyesuaikan percepatan pelumasan terhadap temperatur kerja mesin.
Dalam kondisi overheat, panas yang dihasilkan melebihi kondisi normal.
"Molekul oli tidak bisa menahan toleransi temperatur berlebih yang dihasilkan mesin sehingga menjadi rusak," terang Agus.
"Sebenarnya oli mesin sudah harus ganti karena fungsi ketahanan panas dan pelumasan sudah rusak," sambungnya.
Serupa dengan yang diutarakan oleh Arief Hidayat, CEO dan Founder PT Wealthy Indah Perkasa (Wealthy Group).
Jika oli mesin punya batas toleransi dalam menahan temperatur mesin selama melakukan fungsi pelumasan.
Baca Juga: Cegah Mesin Overheat Pas Cuaca Panas, Perhatikan 3 Hal Berikut Ini
"Molekul oli mesin bisa mengembang saat panas dan menyusut saat dingin untuk menyesuaikan pemuaian celah mesin serta pelumasan pada kondisi perubahan temperatur mesin," beber Arief.
Khususnya saat panas, lanjut Arief, molekul oli mesin akan mengembang untuk menjaga viskositas (kekentalan) oli mesin saat panas agar tetap bisa melakukan pelumasan.
"Saat overheat temperatur mesin melebihi batas wajar yang bisa diterima molekul oli," sebut Arief.
"Akhirnya mengembang berlebih dan pecah, oli mesin rusak," tegasnya.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR