/photo/2023/07/03/whatsapp-image-2023-07-03-at-03-20230703031552.jpeg)
GridOto.com - Isuzu Panther GT punya bodi gambot jadi rentan limbung saat bermanuver, nah ini bisa jadi obatnya.
Mari mulai dari dimensi Isuzu Panther GT (Grand Touring) yang ukurannya cukup besar ini dengan panjang 4.535 mm, lebar 1.770 mm, dan tinggi 1.920 mm.
Dari sini tentu terbayang kan betapa besarnya dimensi Isuzu Panther GT, namun sayangnya tidak diimbangi dengan kaki-kaki yang mapan.
Tentu saja ada beberapa trik yang bisa dilakukan dan cara paling simpel dengan mengganti sokbreker asli dengan versi impor.
Namun jika dirasa cara tersebut kurang efektif, kalian bisa langsung membuat custom panhard rod.
Baca Juga: Minat Beli Isuzu Panther Buat Hobi, Cek Dulu Rodanya Getar Atau Tidak
/photo/2021/02/18/img_1176jpg-20210218111719.jpg)
"Jadi panhard rod itu fungsinya sama seperti stabilizer bar tapi memang agak beda secara konstruksi," ujar Feri Feriza, modifikator sekaligus pemilik mobil Isuzu Panther GT.
Cara kerja panhard rod yakni dengan menstabilkan poros bagian roda belakang mobil agar tidak bergeser ke samping kanan dan kiri.
"Dia (panhard rod) ini akan mengikat poros roda di kaki kiri dan kaki kanan mobil di bagian belakang," jelas Feri.
"Karena dominan getaran atau gesekan yang bikin limbung itu memang di bagian belakang untuk kasus Panther GT," bebernya menambahkan.
Secara material, panhard rod merupakan besi biasa yang dipasang membentang.
Baca Juga: Ini Kata Bengkel Spesialis Cara Pilih Kampas Rem Untuk Isuzu Panther
/photo/2019/01/15/2780320921.jpeg)
Sebagai contoh, pada Isuzu Panther milik Feri yang telah dipasangi panhard rod di bagian belakang.
Pemasangannya dibentangkan secara diagonal sepanjang sisi kiri hingga kanan kaki-kaki belakang.
Sisi satu diikat pada kaki-kaki yang posisinya sejajar dengan gardan, sedangkan sisi satunya dipasang pada sasis untuk menyangga.
Namu memang penggunaan panhard rod perlu juga dukungan suspensi yang lebih mumpuni atau stiff.
Seandainya suspensi tetap empuk, maka akan membebani kinerja panhard rod secara berlebih.
| Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR