GridOto.com - Saat melaju di persimpangan jalan, sobat pasti pernah melihat garis berwarna kuning di atas aspal, yang berbentuk kotak.
Tapi sobat tahu enggak, apa sih sebenarnya fungsi dari marka dengan nama Yellow Box Junction (YBj) tersebut?
Secara fungsi, YBJ dibuat untuk mengurai kemacetan di persimpangan besar agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di lokasi tersebut.
"Aturan mainnya, setiap kendaraan yang tengah bergerak di dalam YBJ tidak boleh dalam keadaan berhenti, tapi harus tetap bergerak," ucap Andry Berlianto, Praktisi Defensive Driving dan Defensive Riding Indonesia saat dihubungi GridOto.com beberapa waktu lalu.
Apabila diwajibkan tetap bergerak, apa yang harus dilakukan pengguna jalan jika situasi di dalam YBJ tengah macet?
Simpelnya jika lalu lintas di dalam YBJ sedang stuck alias tidak bergerak, kendaraan lain yang berada di luar YBJ dilarang untuk masuk ke dalam YBJ.
Sekali pun lampu lalu lintas sudah berwarna hijau, tapi kalau kondisi di dalam YBJ masih stuck, maka tetap tidak boleh jalan terlebih dahulu.
"Jika terlihat stuck dan berhenti, maka kendaraan di belakang berhenti dahulu agar tidak makin kacau kondisi di dalam YBJ-nya. Saat sudah lancar baru boleh bergerak kembali," kata Andry.
Baca Juga: Baru Paham, Ini Tujuan dan Aturan Yellow Box Junction di Perempatan
Jika melihat UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, ada beberapa pasal yang mengatur penggunaan YBJ ini.
Berikut pasalnya:
1. Pasal 1 poin 18
Marka jalan suatu tanda yang berada di permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong, serta lambang yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas.
2. Pasal 103 ayat 3
Dalam hal terjadi kondisi kemacetan yang tidak memungkinkan gerak kendaraan, fungsi marka kotak kuning ( YBJ) harus diutamakan dari pada alat pemberi isyarat lalu lintas yang bersifat perintah atau larangan.
Penjelasannya: Marka kotak kuning adalah marka jalan yang berbentuk segi empat berwarna kuning yang berfungsi untuk melarang kendaraan berhenti di suatu area.
3. Pasal 106 ayat 4 huruf b
Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib mematuhi ketentuan, marka jalan
4. Denda
Setiap orang yg mengemudikan ranmor yang melanggar marka jalan sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat 4 huruf b dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500.000.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR