GridOto.com - Pembalap tim Gresini Racing, Fabio Di Giannantonio, tak kuasa membendung emosinya usai balapan MotoGP Indonesia 2023.
Fabio Di Giannantonio yang tampil heroik hingga finish keempat, langsung menangis sejadi-jadinya di parc ferme setelah balapan MotoGP Indonesia 2023 berakhir.
Kebetulan Diggia berkesempatan ikut bergabung dengan para peraih podium di parc ferme, karena dengan finis keempat ia menjadi pembalap independen terbaik di Sirkuit Mandalika.
Pembalap bernomor 49 ini menangis di depan motor Desmosedici GP22 tunggangannya, hingga dihampiri oleh Paolo Ciabatti, Sporting Director Ducati, yang mencoba menenangkannya.
Pembalap Italia ini mengaku sangat terharu dengan raihan terbaik dalam karier MotoGP-nya ini.
Pembalap yang berulang tahun pada 10 Oktober kemarin ini, juga menyadari dirinya menjadi sorotan kamera setelah penampilan luar biasanya tersebut.
"Aku hanya memiliki sedikit momen di depan orang-orang di seluruh dunia dengan seluruh kamera menyorotku," kata Diggia, dilansir GridOto.com dari Speedweek.
"Aku bekerja dengan sangat keras di berbagai area. Bagaimanapun, beberapa bulan terakhir sangat sulit bagiku dan seluruh dunia seolah melawanku," jelas pembalap 25 tahun ini.
Ia mengaku kritikan orang-orang sangat membuatnya tertekan, apalagi yang ada di media sosial sekarang ini.
Baca Juga: Terungkap Alasan Maverick Vinales Selebrasi Jadi Batman Saat Naik Podium MotoGP Indonesia 2023
"Aku ini seseorang dengan perasaan dan meski ini hanya sebuah olahraga, bagiku ini adalah seluruh kehidupanku," ungkap Diggia.
"Ketika semua orang mulai berbicara buruk mengenai diriku dan kinerjaku, sangat sulit untukku menghadapinya," jelasnya.
Pembalap bernomor 49 ini mengaku masih sangat sedih, karena menyadari kariernya di MotoGP terancam berakhir jauh lebih cepat dari keinginannya.
"Aku sangat kuat meski dalam momen tergelap. Aku menutup medsos dan membatalkan beberapa wawancara untuk fokus bekerja. P4 bukan menang atau podium, tapi ini hasil bagus yang memuaskanku dan menunjukkan kinerjaku berhasil," ujarnya.
"Aku sangat sedih, kami (aku dan Gresini) sudah melalui banyak hal, dari Moto3, Moto2 sampai meninggalnya Fausto. Kami membangun tim bersama dan mereka tahu betapa sulitnya tahun lalu bagiku. Karena itulah mereka tahu aku akan semakin baik dan hanya butuh waktu," jelasnya.
Diggia pun masih bisa berharap bahwa kariernya bisa terselamatkan, meski dalam kondisi yang sangat genting seperti sekarang.
Satu-satunya harapan adalah Honda, yang sekarang sedang membutuhkan satu orang pembalap di MotoGP 2024.
Sayangnya Diggia mungkin menjadi pilihan kesekian, karena Honda mengincar beberapa nama yang lebih beken terlebih dahulu.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR