GridOto.com - Lagi cari mobil tua buat hobi di akhir pekan? Perhatikan bagian ini karena termasuk yang terpenting untuk mengukur value mobil tersebut.
Kadang yang sering kita lupa tentang nilai dan cara menilai sebuah mobil tua sangatlah jauh berbeda dengan menilai mobil seken pada umumnya.
Cukup banyak faktor di luar teknis seperti nilai historis hingga emosional yang sangat abstrak untuk dijadikan tolak ukur.
Namun faktor kali ini yang akan disebutkan merupakan acuan penting yang cukup mendasar untuk mengukura value sebuah mobil tua.
"Kalau saya itu enggak melihat kondisi lain dulu pas lihat mobil yang diincar. Selama kondisi bodinya orisinil dan termasuk dalam kategori oke atau bagus, itu bagian lain bisa kita abaikan," ucap Andrie Nuandra, pemilik Beberes Garasi.
Baca Juga: Beli Mobil Bekas Daihatsu Ayla, Cek Kondisi Bearing Roda Dari Sini
"Buat mobil tua, bodi itu tingkat prioritas tertinggi. Ukurannya bodi yang terlihat seperti pintu, kap mesin, gak keropos atau malah dalam kondisi bagus itu punya nilai lebih," sambung Diki, pemilik Arland Garage.
Meski terdengar sepele, bagian bodi ternyata memang harus diakui sangat penting untuk menjadi landasan awal.
"Kalau dari awal bodinya masih bagus, ambil contoh Suzuki Jimny tahun 1982 ini. Bagian lain yang bukan bodi itu bisa kita refresh," terang Andrie.
"Yang di luar hubungannya sama penampilannya ya. Miaslnya aja mesin, ini masih pakai mesin yang sama tapi kan udah gak seger, internalnya ya kita ganti, tapi pakai part aslinya si mobil tersebut," imbuhnya lagi.
Cara menilai tersebut fokus pada titik berat orisinalitas atau keaslian mobil yang tetap dipertahankan.
Baca Juga: Minat Mobil Bekas Nissan X-Trail 2001, Perhatikan 3 Hal Ini Bestie
Berbeda halnya jika kondisi bodi mobil sudah mengalami keropos di bidang yang mudah terlihat mata dan berhubungan dengan penampilannya.
"Kalau keroposnya di dek atau yang ada hubungannya sama konstruksi mobil, sebetulnya gak masalah untuk diperbaiki karena kita menganggapnya itu menyelamatkan mobil," terang Andrie lagi.
"Nah kalau keroposnya di penampilannya itu pasti jelas beda nilainya karena kalau diperbaiki malah jadi merusak sisi orisinalitasnya," katanya menambahkan.
Namun jika kondisi kerusakanya minim seperti penyok hingga baret malah justru lebih baik dibiarkan.
"Kalau penyok sedikit atau baret dibiarin aja, karena kalau dibenahi malah akan melebar pengerjaannya ke bagian lain dan merusak orisinalitasnya. Ini dibiarkan juga biar kita tahu hitorisnya ini mobil," pungkas Diki.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR