GridOto.com - Selain Jack Miller yang berulang kali salah ambil tikungan, Aleix Espargaro juga punya kisah memalukan di MotoGP Catalunya.
Kisah memalukan Aleix Espargaro ini terjadi pada MotoGP Catalunya 2022 lalu, saat dirinya salah menghitung jumlah lap balapan.
Aleix Espargaro sebenarnya melalui akhir pekan menakjubkan, dengan berhasil meraih pole position saat kualifikasi MotoGP Catalunya 2022.
Sang pembalap bahkan sampai memakai helm spesial yang dipersembahkan untuk Mia, anak perempuannya yang baru sembuh dari komplikasi jantung.
Setelah hampir pulang membawa podium dua dari balapan tersebut, Espargaro tiba-tiba memperlambat motornya saat memasuki lap terakhir balapan.
Ia mengira baru saja melewati garis finis dan menyelesaikan balapan di posisi dua, namun ternyata masih ada satu lap tersisa.
Kakak Pol Espargaro ini sempat berselebrasi karena senang mengakhiri balapan, meski terlihat sedikit menyesal saat mengira hanya finis kedua.
Para komentator dan kru tim Aprilia sempat syok, menduga sang rider melambat gara-gara masalah motor.
Rupanya ayah dua anak itu melambat gara-gara salah perhitungan, baru sadar saat sejumlah pembalap tetap ngebut dan melewatinya.
Baca Juga: Aksi Kocak Jack Miller Kesasar Berulang Kali di MotoGP Catalunya, Sampai Diketawain Marc Marquez
Setelah itu barulah Aleix tancap gas lagi dan berusaha melaju sekencang mungkin, hingga akhirnya harus kecewa finis kelima.
Pembalap bernomor 41 ini pun sangat malu dan menyesal, karena blunder yang dilakukannya tersebut.
Bahkan ia sampai menangis saat berada di garasi tim Aprilia, hingga meminta maaf kepada para kru di sana.
Para kru Aprilia malah terlihat tidak terlalu kecewa dan tetap menghargai perjuangan keras mantan pembalap Suzuki tersebut.
Hold your head high, @AleixEspargaro! ????
You have been WORLD CLASS all weekend, you're still in this fight! ????????#CatalanGP ???? pic.twitter.com/em5WDXGclw
— MotoGP™???? (@MotoGP) June 5, 2022
Beberapa hari setelahnya, Aleix Espargaro sudah mulai menerima kesalahannya.
Ia sudah tidak terlalu sedih dan malah menanggapi blunder itu dengan candaan, meski tetap menyesal karena kesalahan fatalnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR