Suzuki Grand Vitara yang kini menempati kelas Small SUV, memakai sistem SHVS (Smart Hybrid Vehicle by Suzuki) yang relatif mirip dengan Suzuki XL7 Hybrid dan Suzuki Ertiga Hybrid.
Sistem SHVS bekerja dengan mengandalkan 2 komponen utama yakni ISG (Integrated Starter Generator) dan baterai Lithium-Ion untuk mendukung kinerja mesin bakar.
Namun bedanya, Suzuki Grand Vitara menggunakan mesin K15C yang sudah berteknologi Dual Jet (dual injektor) dan bertransmisi otomatis 6 percepatan.
Untuk kapasitas baterai Lithium-Ion itu, Suzuki Grand Vitara sama dengan Suzuki Ertiga Hybrid yakni 6 Ah, sementara Suzuki XL7 Hybrid memakai baterai berkapasitas 10 Ah.
Hasilnya lumayan, di rute Dalam Kota yang cenderung padat dengan kecepatan rata-rata serendah 22 km/jam, Suzuki Grand Vitara mampu meraih 16,6 km/l.
Hasil ini jelas luar biasa, lebih irit dibanding beberapa Small SUV lain di kelasnya.
Untuk perbandingan, sama-sama di pengetesan rute Dalam Kota, Honda HR-V 1.5 SE meraih 14,9 km/l, Hyundai Creta Prime 14,4 km/l, dan Kia Seltos GT Line 13,6 km/l.
Ini tak lepas dari peran engine assist ISG yang ikut mendorong mobil di kecepatan rendah-menengah.
Saat ISG bekerja, beban mesin jadi lebih ringan sehingga mesin tak perlu banyak mengonsumsi BBM.
Efisiensi juga berlanjut di rute Tol dengan kecepatan rata-rata 90 km/jam.
Suzuki Grand Vitara mampu meraih 18,4 km/l.
Hadirnya transmisi 6 percepatan memungkinkan Suzuki Grand Vitara punya perbandingan gigi halus di kecepatan tinggi.
Melaju konstan 100 km/jam hanya 1.900 rpm yang artinya semakin rendah putaran mesin, semakin besar peluang efisiensi BBM.
| Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR