GridOto.com - Aki atau baterai pada mobil menjadi sumber yang menghasilkan arus listrik.
Sampai saat ini ada dua jenis aki yang biasa digunakan yakni aki basah atau aki konvensional dan aki kering atau Maintenance Free (MF).
Masih ada pula mobil yang aki bawaannya masih pakai aki basah yang dimana kita harus rutin mengisi air aki.
Oleh karena itu banyak dari pemilik mobil yang melakukan upgrade dari aki basah ke aki kering.
Ada beberapa hal yang wajib diperhatikan saat upgrade aki basah ke aki kering.
Baca Juga: Sering Lupa Tambah Air Aki Mobil Bikin Umur Pakai Berkurang?
Heri Febrianto, Technical Yuasa Battery Indonesia menjelaskan ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat upgrade aki basah ke aki kering.
"Pertama itu kita harus tahu dulu ampere aki yang digunakan di mobil tersebut, saat upgrade pastikan ampere aki MF itu sama atau boleh sedikit lebih besar," buka Heri.
"Misalnya aki standar memiliki 35 Ampere, kita boleh upgrade ke 40 Ampere, maksimal 10% dari kapasitas ampere bawaan," jelasnya.
GridOto.com bertanya juga ke Vicky Kristian dari PT Polarg Indonesia importir resmi aki Amaron asal India.
"Selain ampere aki, kita juga wajib perhatikan posisi kepala aki positif (+) dan negatif (-), karena pengaruhnya ke posisi kabel aki," buka Vicky.
Baca Juga: Pilihan Aki Toyota Kijang Innova Diesel di GIIAS 2023, Ada Apa Saja?
"Jangan sampai posisi kepala aki terbalik sehingga kabel untuk menyambungkan aki dengan mobil enggak sampai," bebernya.
Ketiga, dimensi aki juga perlu diperhatikan agar saat dipasang di mobil pas.
Saat ini pabrikan sudah mencantumkan dimensi aki sehingga kita bisa mengukur aki lama agar aki kering baru pas saat dipasang.
Itulah beberapa hal yang wajib diperhatikan saat upgrade aki basah ke aki kering pada mobil.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR