GridOto.com - Pemilihan kekentalan atau viskositas oli mesin mobil perlu disesuaikan dengan spesifikasinya.
Mobil bisa pakai oli mesin lebih kental dalam kondisi seperti ini.
Tidak serta merta ragam viskositas oli mesin yang tersedia di pasaran bisa digunakan untuk mesin mobil.
Begitu pun dengan yang diutarakan Tjahja Tandjung, pemilik gerai oli mesin TODA, Kelapa Gading, Jakarta Utara jika sebaiknya jenis viskositas oli mesin menyesuaikan spesifikasi yang dibutuhkan pada buku pedoman pemakaian mobil.
"Idealnya jika mesin mobil butuh oli 0W-20 atau 5W-30 pakai yang viskositasnya sudah ditentukan," jelasnya.
Baca Juga: Daihatsu Genuine Oil Punya Kemasan Baru Bisa Cegah Dipalsukan?
Namun demikian Tjahja menilai selama pemakaian spesifikasi oli mesin tersebut bisa mengalami penyesuaian.
Terutama dalam kondisi jam terbang mesin mobil sudah tinggi.
"Di bawah 50.000 km atau 5 tahun bisa pakai viskositas oli mesin yang sesuai dari baru, tapi di atas 5 tahun atau lebih dari 50.000 km oli mesin akan menyesuaikan dengan yang lebih kental," beber Tjahja.
Menurutnya, jam kerja mesin yang tinggi mengakibatkan adanya keausan komponen.
Seperti dinding silinder atau komponen lain yang bergesekkan menciptakan celah antar komponen lebih lebar.
"Bisa naik satu level viskositas yang sebelumnya 0W-20 jadi 0W-30 atau 5W-30," saran Tjahja.
Baca Juga: Oli Mesin Mobil Bisa Berkurang Selama Digunakan Dari Sini Penyebabnya
Alvin Suwarna, Direktur PT Sumber Suwarna Unisindo, distributor oli PTT Lubricants di Indonesia menyebutkan penyesuaian kekentalan oli mesin dibutuhkan untuk tetap bisa menjaga lapisan oli pada celah antar komponen.
"Celah komponen yang sebelumnya rapat jadi melonggar tetap butuh diisi lapisan oli untuk melindungi friksi secara langsung," sebut Alvin.
"Jika pakai viskositas oli yang sama terhadap celah komponen lebih lebar molekul oli sulit mengikat di celah permukaan komponen, jadi butuh pakai viskositas yang lebih kental," jelasnya.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR