GridOto.com - Belakangan sedang viral kasus rangka eSAF di Honda Scoopy yang keropos hingga patah.
Namun kalau ditarik ke belakang masalah ini juga pernah menimpa Honda CB150R.
Kasus patahnya rangka Honda CB150R tersebut terjadi pada 2018 lalu.
Dialami pemilik CB150R StreetFire bernama Fajar Nugroho.
"Mohon maaf sebelumnya, kalau rangka retak gini langkah-langkah apa saja yang harus diambil untuk memperbaikinya? As mesin bawah juga patah," tulisnya di Group Facebook Honda CB150R StreetFire Lovers yang direpost di akun Instagram @bike.indonesia, Juni 2018 lalu.
Dalam postingan tersebut, diperlihatkan foto sambungan rangka yang letaknya berada di atas mesin sudah retak sangat parah hingga sedikit bergeser dari posisi aslinya.
Unggahan itu rupanya banyak ditanggapi warganet di kolom komentar.
BEberapa dari mereka bahkan sesama pengguna Honda CB150R yang mengalami masalah serupa.
"Saya juga gini, punya New CB150 kok rasanya banyak banget penyakitnya. mulai dari las lasan rangka, tensioner yang kletek kletek sampe kampas kopling cepet gosong (udah 2 kali ganti)," tulis @rakasiwii.
"Penyakit CB150 dan CBR150 dari tahun 2014 ini, setelah CBR150 keluar lokal penyakitnya sama, solusinya ya bisa dilas atau lapis rangka dalem pake baja tambahan, atau klaim garansi. Pihak H sepertinya gak memperbaiki konstruksi rangkanya biar lebih rigid atau bagusnya ya desain rangka baru," @icalaci_yt.
Mengganti rangka bisa jadi solusi, namun perlu waktu dan biaya yang tidak sedikit.
Ketika itu ditanyakan harga sebuah rangka, angkanya lumayan mahal.
Pada 2018 kisarannya Rp 2.570.000 untuk warna Hitam, sementara untuk rangka merah Rp 3.050.000.
View this post on Instagram
Baca Juga: Viral Rangka eSAF Keropos, Begini Pendapat Ahli Rangka Motor
AHASS selaku bengkel resmi Honda selalu siap bila konsumen akan mempercayakan pemasangan rangka baru ke motor mereka, namun untuk tarif pemasanganya belum bisa memastikannya.
"Mungkin sekitar Rp 500.000 karena hampir seperti turun mesin, gak ada pastinya tergantung waktu, lebih dari 1 hari masuknya hitungan turun mesin," tambahnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR