GridOto.com - Situasi sulit bersama tim Repsol Honda di MotoGP 2023 benar-benar memukul mental Joan Mir.
Joan Mir merasa frustrasi terus-terusan gagal meraih hasil baik, setelah rentetan balapan mengecewakan di MotoGP 2023.
Saking frustrasinya Joan Mir yang merupakan juara MotoGP 2020 ini, sampai memakai jasa psikolog untuk menenangkan jiwanya.
"Aku sudah bekerja dengan psikolog olahraga. Aku sudah melakukan apapun yang dibutuhkan karena aku ingin lanjut, untuk memberikan semua," kata Mir dilansir GridOto.com dari Motosan.es.
"Aku ingin mengubah situasi bersama Honda. Bukan saja aku tidak mencari alternatif lain, aku memang tidak ingin alternatif lain. Apa yang ada di sini, mari kita kerjakan," jelasnya.
Meski masih ingin berjuang, pembalap bernomor 36 ini tak menampik memikirkan wacana pensiun dari grid.
Rencana idealnya, pria yang baru saja menimang seorang putra tampan ini ingin mengakhiri karier dengan situasi menyenangkan.
Dengan begitu, ia tidak akan menjalani masa pensiun dengan rasa penyesalan.
Namun untuk saat ini, tampaknya impian pembalap berusia 26 tahun tersebut bakal sangat sulit untuk diwujudkan.
"Ya, aku selalu memikirkannya (pensiun). Apa yang kuyakin sekarang bahwa di masa depan aku akan menyesalinya," ungkap rekan setim Marc Marquez ini.
"Jadi saat aku memutuskannya, aku harus yakin tidak akan menyesal ke depannya. Aku sadar situasinya bukan saat ini karena aku pasti menyesal. Kau harus tetap menajamkan gigimu," jelasnya.
Saat ini peluang terbaik Mir untuk bertahan di MotoGP, adalah tetap berjuang bersama Honda.
Jika ia memutuskan untuk meninggalkan raksasa Jepang ini, tampaknya ia akan sangat kesulitan mencari tim lain yang berminat meminangnya.
Hal yang sama juga berlaku untuk Marc Marquez, yang juga bakalan sulit mencari tim lain jika berpisah dari Honda.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Motosan.es |
KOMENTAR