GridOto.com - Setelah menjadi bahasan panas sejak awal musim, FIM resmi menerapkan sanksi kepada tim dan pembalap yang sengaja mengurangi tekanan ban motor MotoGP.
Aturan soal tekanan ban motor MotoGP akan mulai diterapkan sejak MotoGP Inggris 2023 di Sirkuit Silverstone, pada 6 Agustus mendatang.
Seperti yang sudah dibahas sejak beberapa bulan ini, Michelin akan memasang sensor khusus untuk mengukur tekanan ban motor MotoGP.
Alat tersebut akan menampilkan data tekanan ban motor masing-masing rider secara real time, sehingga kecurangan dalam bentuk kecil pun akan langsung ketahuan.
Setidaknya ada empat level penalti yang sudah disiapkan FIM yang bekerja sama dengan teknisi Michelin.
Pelanggaran pertama akan mendapatkan peringatan, pelanggaran kedua kalinya akan mendapat penalti tiga detik.
Pelanggaran ketiga dihukum enam detik, sedangkan pelanggaran keempat kalinya akan diganjar 12 detik penalti.
Namun karena sistemnya masih baru, pemberlakuan hukuman tidak langsung dilakukan di tengah balapan berlangsung.
Penaltinya akan dimasukkan dalam catatan waktu setelah balapan berakhir, paling tidak untuk sementara ini saja.
Baca Juga: Bikin Tim Lain Ketar-ketir, VR46 Pamer Restoran Baru di MotoGP 2023
Karena setelah tiap tim dan pembalap terbiasa, maka pemberlakuan nanti bisa saja dilakukan di tengah balapan berlangsung.
Informasi penaltinya bisa diberikan lewat dasbor motor, bendera ataupun dari pitboard yang ditampilkan kru di garis start/finis.
Selain itu angka batas tekanan yang diperbolehkan akan menyesuaikan situasi dan kondisi trek, tidak selalu menganut angka 1,9 bar untuk ban depan seperti aturan sebelumnya.
Jadi pada praktiknya, nantinya Michelin akan menentukan batas aman tekanan ban di setiap balapan.
Permasalahan tekanan ban ini memang sudah menjadi polemik dalam dua musim MotoGP belakangan ini.
Oknum mekanik sengaja mengurangi tekanan ban di bawah batas aman, sebagai langkah antisipasi ban yang mengeras saat balapan berlangsung.
Karena pada balapan tertentu, ban depan tiba-tiba akan mengeras dalam beberapa lap karena suhu dan tekanan yang naik.
Hal itu membuat grip ban depan melemah, sehingga pembalap mudah crash dan tidak bisa tampil maksimal.
Belum lagi jika ditambah fakta bahwa komponen aerodinamika sebuah motor, memberikan aliran udara kotor alias dirty air kepada motor di belakangnya.
Ban depan motor yang sedang menguntit akan kesulitan mendapat angin segar, sehingga membuat tekanan ban cepat naik.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR