GridOto.com - Standarisasi oli mesin yang dikenal dengan API (American Petroleum Institute) terus berkembang.
Standar oli mesin mobil API SP saat ini dipertimbangkan dalam dua faktor.
Saat ini standar oli mesin mobil API SP adalah yang terbaru dan tertinggi.
Arief Hidayat, Founder dan CEO PT Welty Indah Perkasa (Wealthy Group) mengatakan oli mesin API SP adalah standar pelumas terbaru yang dikeluarkan oleh American Petroleum Institute (API) pada tahun 2020.
"API SP dikembangkan dari API SN yang sudah ada 10 tahun lalu pada 2010," kata Arief.
Baca Juga: Penting Pakai Oli Mesin Dengan API Terbaru, Bisa Cegah Oil Sludge
"Standarisasi SP mengikuti perkembangan teknologi mesin saat ini yang punya kompresi tinggi, kepresisian celah komponen rapat, dan teknologi turbo," bebernya.
Dalam pengujiannya, API SP disesuaikan dengan masalah konstruksi mesin saat ini.
Pertama adalah potensi terjadinya LSPI (Low Speed Pre-ignition).
Menurut Arief, mesin mobil saat ini berisiko terjadi LSPI karena kompresi tinggi dan adanya teknologi turbo.
"Mobil mesin turbo dalam kecepatan rendah seperti kondisi macet bisa mengalami detonasi atau knocking yang disebut LSPI," terangnya.
LSPI merupakan gejala bahan bakar yang terbakar duluan sebelum piston mencapai titik mati atas (TMA) dalam putaran mesin rendah.
Rasio campuran udara dan bahan bakar terbakar duluan sebelum TMA terjadi karena percikan api yang dihasilkan dari gesekan piston dengan dinding silinder.
"Percikan api tercipta akibat lapisan oli di dinding silinder hilang," tekan Arief.
"Standarisasi oli mesin API SP dirancang untuk mencegah lapisan oli hilang dan menjaga friksi piston selama proses pembakaran berlangsung," terangnya lagi.
Kemudian, mesin mobil saat ini memiliki konstruksi yang kompak sehingga dibuat presisi.
Di sisi lain rancangan tersebut membuat celah antar komponen sangat rapat.
Disertai perubahan temperatur mesin yang dinamis menuntut pelumasan oli mesin terjaga dalam kondisi perubahan temperatur.
Baca Juga: Cara Kerja Viscosity Index Oli Mesin yang Dukung Pelumasan Komponen
"Oli mesin API SP menghadirkan viscosity index sebagai improver dalam base oil," sebut Arief.
Viscosity index bekerja dengan menjaga ukuran molekul oli terhadap penetrasi ke dalam celah antar komponen sebagai pelumasan.
Molekul oli saat mesin dingin harus bisa melakukan percepatan pelumasan secara langsung.
"Setelah memanas ukuran molekul akan membesar tapi tidak pecah untuk mampu melumasi friksi komponen saat mesin panas sehingga lapisan oli tidak hilang," jelas Arief.
Ditambah, ketahanan oli mesin terhadap perubahan temperatur mencegah terjadinya penguapan dan pengenceran oli.
"Dampak dari kondisi tersebut bisa menjadi penyebab oil sludge yang bisa berbahaya bagi mesin konstruksi kompak dan presisi saat ini," tutur Arief.
Alvin Suwarna, Director PT Sumber Suwarna Unisindo, distributor oli PTT Lubricants di Indonesia menambahkan oli mesin API SP menjadi standar yang dibutuhkan mesin mobil saat ini dengan kompresi tinggi dan teknologi turbo.
"Mesin turbo punya kompresi tinggi yang dinamis bergantung besaran tekanan udara saat spooling," kata Alvin.
Menurutnya, kompresi tinggi yang dihasilkan bisa mempercepat pengikisan lapisan oli di dinding silinder.
Sehingga butuh oli mesin dengan ketahanan panas tinggi yang dirancang dari standarisasi API SP menggunakan aditif yang memodifikasi molekul oli terhadap kerja mesin.
"Ketahanan oli yang kurang baik bisa memicu LSPI karena hilangnya lapisan film di dinding silinder," ujar Alvin.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR