GridOto.com - Mobil berteknologi hybrid kini semakin populer di Indonesia. Tak hanya dikenal ramah lingkungan dan minim emisi karena menggabungkan teknologi konvensional dengan teknologi listrik, mobil hybrid juga dianggap unggul karena mampu menghasilkan efisiensi bahan bakar dan kinerja mesin yang lebih baik.
Dilansir dari Kompas.com, mobil hybrid adalah mobil yang memiliki dua mesin penggerak, yakni mesin konvensional bertenaga bahan bakar minyak (BBM) dan motor listrik.
Walaupun dilengkapi dengan dua tipe mesin, kedua sumber tenaga ini tidak beroperasi secara simultan, melainkan secara bergantian sesuai dengan kondisi dan medan perjalanan.
Sebagai contoh, mobil hybrid yang melaju dengan pelan akan menggunakan motor listrik sebagai tenaga penggeraknya. Jika daya baterai telah habis, mesin bertenaga BBM pada mobil hybrid akan bergantian bekerja secara otomatis.
Baca Juga: Auto2000 Masih Kuasai Penjualan Mobil Baru Toyota, Avanza Jadi Tulang Punggung
Di Indonesia sendiri, kendaraan masa depan yang ramah lingkungan ini hadir dengan desain dan fitur yang cukup beragam.
Namun berdasarkan cara kerjanya, teknologi hybrid pada mobil umumnya dibagi menjadi empat kategori, yakni mild hybrid, serial hybrid, paralel hybrid, serial-parallel hybrid, dan plug-in hybrid.
Komponen utama kategori-kategori kendaraan hybrid tersebut sama, yaitu mesin konvensional, motor listrik, dan baterai. Berikut penjelasan masing-masing kategori.
- Mild Hybrid
Teknologi mild hybrid merupakan teknologi hybrid yang paling sederhana. Pada mobil ini, baterai hanya berfungsi untuk membantu mesin untuk bergerak karena tegangan baterainya yang rendah, yakni sekitar 48 volt.
Meski tidak mampu menggerakan mobil sendirian, tenaga baterai ini bisa menambah kekuatan mesin ketika melakukan akselerasi atau awal jalan. Salah satu contoh mobil dengan teknologi mild hybrid adalah Suzuki Ertiga.
Baca Juga: Toyota Innova Zenix Cuma Hybrid Saja di Thailand, Fiturnya Mewah!
- Serial hybrid
Sama seperti mild hybrid, serial hybrid juga masuk ke dalam teknologi hybrid sederhana. Pada mobil serial hybrid, mesin bertenaga listrik digunakan untuk menghasilkan daya disimpan dalam baterai kendaraan. Baterai ini kemudian digunakan untuk menggerakkan motor listrik yang memutar roda kendaraan.
Ketika daya baterai menipis, mesin bertenaga BBM akan aktif secara otomatis untuk mengisi daya baterai. Sederhananya, mesin BBM hanya digunakan sebagai generator untuk mengisi daya baterai dan buka untuk menambah tenaga pada mesin maupun penggerak roda.
Salah satu keuntungan dari mobil serial hybrid adalah efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi karena BBM hanya digunakan ketika daya baterai melemah. Salah satu contoh mobil dengan teknologi ini di Indonesia Nissan Kicks.
- Parallel hybrid
Pada sistem Parallel Hybrid, sumber tenaga pada mobil berasal dari kombinasi tiga sumber berbeda, yakni mesin bensin, motor listrik, atau dari keduanya.
Dalam tipe ini, mesin pembakaran bensin dan motor listrik dapat menggerakkan roda secara independem. Bila diperlukan, mesin dan motor listrik juga mampu bekerja secara bersamaan untuk menghasilkan kemampuan yang optimal dan efisiensi bahan bakar. Perpindahan ini semua diatur secara otomatis oleh sistem pada mobil.
Di Indonesia, salah satu contoh mobil dengan teknologi ini adalah Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid dan Toyota Yaris Cross Hybrid.
Baca Juga: Toyota Kijang Innova Zenix Makin Istimewa Pakai Pelek Besar dari Lexus
- Plug-in hybrid
Mobil plug-in hybrid (PHEV) adalah jenis kendaraan hibrida yang memiliki kemampuan untuk diisi daya secara eksternal melalui colokan listrik (plug-in) maupun mesin pembakaran BBM.
Salah satu keunggulan dari mobil jenis ini adalah kemampuannya untuk mengemudi dalam mode listrik 100 persen setelah baterai terisi penuh. Jarak yang dapat ditempuh dalam mode listrik murni bervariasi tergantung pada model kendaraan, tetapi umumnya berkisar antara beberapa puluh hingga beberapa ratus kilometer.
Setelah daya baterai menipis, mobil plug-in hybrid akan beralih ke mode hybrid, alias bekerjasama dengan mesin pembakaran BBM untuk menggerakkan kendaraan.
Keuntungan utama dari mobil plug-in hybrid adalah efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi dibandingkan dengan mobil konvensional. Pasalnya, mode listrik memungkinkan penggunaan energi listrik yang lebih hemat dan mengurangi emisi gas buang saat digunakan.
Baca Juga: Upgrade Performa Mesin Mobil Hybrid Apakah Bisa Jadi Tetap Irit?
Selain itu, mobil plug-in hybrid juga memberikan fleksibilitas bagi pengguna untuk mengisi daya baterai menggunakan sumber listrik eksternal, seperti stasiun pengisian daya rumah atau umum, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada BBM.
Contoh mobil plug-in hybrid yang terkenal di Indonesia adalah Toyota Prius PHEV, AV4 PHEV, Lexus RX PHEV, dan Mitsubishi Outlander PHEV..
Meski begitu, penting dipahami bahwa kendaraan hybrid tetap memerlukan konsumsi BBM sebagai sumber tenaga utama. Dikutip dari pemberitaan Kompascom, (8/12/2022), Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor Didi Ahadi mengatakan bahwa kapasitas baterai mobil hybrid dan mobil listrik jauh berbeda.
"Mobil hybrid bisa dioperasikan tanpa bensin hanya sesaat. Sistem akan mengalihkan sumber tenaga ke motor listriknya saja sampai bahan bakar kembali terisi," ungkap Didi.
Untuk memantau seberapa lama mobil hybrid bisa dioperasikan tanpa BBM, pengendara bisa melihat indikator di layar MID mengenai persentase daya baterai utama. Saat terlihat bahwa baterai berada di level tertentu, mesin bakar yang sumber utamanya dari BBM akan aktif.
"Dalam keadaan normal setiap baterai menyentuh angka 40 persen, maka mesin bakar akan bekerja untuk mengisi daya baterai sekaligus mengambil alih membantu untuk menggerakkan kendaraan. Untuk itu, kendaraan ini tetap perlu diisi oleh BBM agar tidak mogok," kata Didi.
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR